BERAU, RADARLAMPUNG.CO.ID - BRI terus meningkatkan inklusi keuangan sebagai salah satu penunjang kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan akses lembaga, produk, dan jasa keuangan formal.
Hal itu bisa diwujudkan melalui digitalisasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh pelaku industri jasa keuangan.
Hal tersebut yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai bank dengan jejaring terluas sekaligus berfokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Digital and Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha menjelaskan, bagi BRI, digitalisasi dan kolaborasi sudah terbukti meningkatkan inklusi, walaupun saat menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19 lalu.
BACA JUGA:Pemkab Pesawaran Siapkan Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024
Dampak pandemi, mendorong optimisme peningkatan penggunaan teknologi perbankan.
Hal tersebut bisa terlihat dalam dua tahun terakhir. Dimana, terdapat pertumbuhan 153,7% pengguna super app BRImo.
Artinya, dapat disimpulkan bahwa pada era post pandemic recovery saat ini masyarakat sudah terbiasa melakukan transaksi secara online.
Ada dorongan yang luar biasa pada saat masa pandemi untuk memperkuat digitalisasi.
BACA JUGA:Greentech Electric hadirkan Inovasi Motor Listrik Berkualitas Aman dan Nyaman di Lampung
"Kami sangat merasakan hal ini dan alhamdulillah saya rasa kami cukup adaptif ke arah itu," ungkap Arga.
Menurutnya, Hal itu bisa terlihat dari pertumbuhan transaksi yang terjadi.
"Rasanya perlu kami riding this wave karena ini momen yang pas untuk bisa terus mengedepankan digitalisasi terutama dengan tujuan mendukung financial inclusion," katanya dalam acara Diskusi Taman BRI yang mengangkat tema The Role of Banking Technology in Improving Financial Inclusion.
Pada acara yang diselenggarakan BRI bekerja sama dengan BRI Research Institute tersebut, Arga menambahkan, inklusi yang terdorong digitalisasi terlihat jelas dari kinerja BRImo per Mei 2023.
BACA JUGA:DPRD Pesawaran Sahkan KUA PPAS