Diberitakan sebelumnya, dugaan pengeroyokan dan penganiayan terhadap 6 alumni IPDN Angkatan XXX ini terungkap dari kondisi salah satu korban berinisial FR.
Sang paman Edy Syahri (52), menjelaskan, pihak keluarga mendapat telepon dari FR Selasa, 8 Agustus 2023, sekitar pukul 21.00 WIB.
Kala itu, FR meminta jemput di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung. Saat itu, korban tidak menceritakan indikasi penganiayaan yang menimpanya.
BACA JUGA:Kunjungi IPDN, Winarti Minta Bantu Pengembangan SDM Pegawai di Tuba
Mereka sempat singgah di rumah makan untuk makan malam. Namun, korban malah muntah setelah menyuap sesendok nasi.
Kondisi FR ini menimbulkan kecurigaan pihak keluarga. Setelah didesak, baru FR menceritakan kasus penganiayaan yang menimpanya.
Pihak keluarga lantas melaporkan kasus tersebut ke Polresta Bandarlampung. Sedangkan, FR langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
BACA JUGA:Pemprov Janji Tak Akan Tutupi Kasus Dugaan Penganiayaan di BKD Lampung
Edy Syahri menceritakan, FR baru magang di Kantor BKD Lampung sekitar satu minggu pascalulus dari IPDN tahun 2023.
Awalnya ada enam orang dikumpulkan. Namun salah satu perempuan dibolehkan pulang.
Sementara, lima lainnya termasuk FR dikumpulkan dalam sebuah ruangan. Disanalah kelimanya kemudian dianiaya oleh sekitar 10 orang. “Keponakan saya paling parah dadanya hitam dan sempat pingsan," kata Edy di area Kantor BKD Lampung, Rabu 9 Agustus 2023.
Menurut Edy Syahri, penganiayaan dilakukan oleh Kabid Pengendalian Mutasi dan Pemberhentian Pegawai BKD Lampung. Disusul beberapa orang lainnya. (*)