Capaian ini menunjukkan strategi peningkatan IPM Provinsi Lampung melalui upaya peningkatan kuantitas dan kualitas masyarakat terhadap akses pendidikan, kesehatan, maupun sektor ekonomi sudah berada di jalur yang tepat.
Untuk kinerja dalam pengentasan kemiskinan di Provinsi Lampung cukup baik.
Itu terbukti dengan angka kemiskinan Provinsi Lampung di tahun 2022 tercatat sebesar 11,11 persen pada Maret 2023.
BACA JUGA:Tok! Kadarusman Kembali Pimpin MUI Pesisir Barat Periode 2023-2028
Jumlah tersebut turun 0,33 persen dibandingkan September 2022, dengan jumlah penduduk miskin turun sebanyak 24,9 ribu jiwa dibandingkan September 2022.
Provinsi Lampung, disampaikan Arinal Djunaidi saat ini berada di posisi tiga besar nasional dengan angka prevalensi stunting terendah secara Nasional dengan capaian sebesar 15,2 persen.
Tentu dengan tren penurunan stunting Provinsi Lampung ini, maka target nasional penurunan stunting 14 persen di tahun 2024 akan dapat tercapai, bahkan lebih rendah.
Tidak lupa Arinal Djunaidi mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam mendukung pembangunan di Provinsi Lampung yang saat ini terus dilaksanakan.
BACA JUGA:Siswa SPN yang Tewas, Kompolnas Minta Pemantauan Harus Didukung Teknologi CCTV
Pada kesempatan tersebut tidak lupa Arinal Djunaidi mengajak kepada para tokoh agama di Lampung untuk bersama-sama menjaga kerukunan dan kesejukan menjelang tahun politik 2024.
Ia mengajak para tokoh agama di Lampung saling bersinergi membangun toleransi dalam keberagaman untuk Indonesia maju.
Arinal Djunaidi menyadari bahwa peran tokoh agama sangat penting untuk menjaga ukhuwah kerukunan umat beragama di tahun politik.
Lebih lanjut Arinal Djunaidi mengungkapkan bahwa agama telah menjadi landasan spiritual dan moral untuk membangun masyarakat maupun bangsa yang beradab.
BACA JUGA:Tulang Bawang Miliki Kampung Kerukunan, Diresmikan Langsung Kajati Lampung, di Sini Lokasinya
Dirinya pun mengatakan bahwa Agama menjadi sumber inspirasi dalam membangun harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.
Bahkan disampaikan Arinal Djunaidi, agama juga telah menjadi motor penggerak transformasi sosial, budaya dan ekonomi.