Pada tahun 1959, semangat nasionalisme tumbuh dan akhirnya mengarah ke pemerintahan sendiri dan pemilihan umum pertama di Singapura.
People’s Action Party (PAP) memenangkan sebagian besar dari 43 kursi, dengan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Singapura.
BACA JUGA:Aktifkan Sekarang! Klaim Saldo DANA Gratis Rp 140 Ribu Langsung Masuk Ke Akun E- Wallet Premium
Pada tahun 1963, pembentukan Malaysia, yang terdiri dari Federasi Malaya, Singapura, Sarawak, dan Kalimantan Utara (sekarang Sabah), dimaksudkan untuk mempererat hubungan.
Namun, penyatuan Singapura dengan negara lainnya berakhir dalam kurang dari dua tahun, pada 9 Agustus 1965, ketika Singapura memutuskan untuk keluar dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang demokratis.
Kini, sisa-sisa multi-kulturalisme, penjajahan, dan peperangan masa lalu masih terpatri di dalam dan sekitar Singapura.
Anda dapat menjelajahi monumen, museum, dan tugu peringatan, atau melihat kembali sejarah dengan mengikuti jejak warisan yang ada. (*)