Mereka yang awalnya masih bisa mendapat bantuan dari kapal lain yang sedang berlayar akhirnya menyerah dan mereka tidak mempunyai pilihan lain selain harus menetap di daratan tersebut dan membentuk koloni disebut Lingon.
BACA JUGA:Genap 2 Tahun, Kinerja Holding Ultra Mikro - BRI, Pegadaian, dan PNM, Luar Biasa!
Karena terus-menerus tinggal di hutan yang sulit diakses Mereka pun terisolasi dan menjalani hidup sebagai suku yang primitif.
Keturunan suku lingon pun meneruskan cara hidup ini menurut cerita suku lingkungan sama sekali bukan merupakan suku yang ramah.
Mereka juga tidak mudah beradaptasi dengan orang luar Mereka cenderung agresif hal ini mungkin dikarenakan ciri fisik mereka yang terlihat berbeda.
Sehingga mereka harus diperlakukan secara tidak adil dengan suku lain setempat namun seiring berjalannya waktu warna kulit mereka mulai menggelap karena sering terbakar sinar matahari tetapi salah satu ciri genetik lain yakni mata biru.
BACA JUGA:Lelaki Diduga Korban Pembunuhan di Tanggamus Ditemukan di Aliran Air, Saksi Sempat Melihat Ini…
2. Suku Buton
Suku Buton bermukim di Sulawesi Tenggara tepatnya di Kepulauan Buton.
Masyarakat Suku Buton sering ditemui di Luar Sulawesi Tenggara seperti di Maluku Utara, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Maluku dan Papua .
Hal tersebut dikarenakan migrasi orang Buton yang dilakukan akhir tahun 1920 an suku ini sebagian dari mereka memiliki Kornea mata yang berwarna biru.
BACA JUGA:Resmi Dilantik, Ini Daftar Pejabat Pemkab Tanggamus yang Tempati Posisi Baru
Selain bermata biru, Masyarakat Buton juga ada sebagian bermata cokelat muda.
Bermata biru mata masyarakat suku Buton diduga karena perkawinan silang antara bangsawan dari suku mereka dengan bangsa asing yang datang ke wilayah mereka.
Namun, beberapa sumber lain mengatakan bahwa Mata biru disebabkan oleh Waardenburg syndrome atau sindrome waardenburg.
BACA JUGA:Buruan Klaim! Saldo DANA Gratis Rp 271 Ribu Langsung Cair Tanpa Drama Nonton Video