Salah satu contohnya mencela cara orang berpakaian saat di tempat beribadah dan menyakiti hati orang lain dengan lisan kita.
“Ada umat nabi yang datang pada hari kiamat ia rajin beribadah dan dalam catatan amalnya rajin sholat wajib bahkan sholat sunahnya juga rajin, rajin puasa, rajin zakat. Tapi sayang pada waktu yang bersamaan ia pernah mencaci orang lain, menuduh orang lain, menyakiti fisik orang lain, bahkan ada yang menumpahkan darah dengan menyebut nama Allah SWT di dalamnya Allahu Akbar, maka harus berhati-hati jika ada seseorang yang rajin beribadah tapi setelah beribadah mempunyai kebiasaan buruk mencela dan menyakiti maka akan diambil pahala dari ibadahnya tersebut dan diberikan kepada seseorang yang disakiti tersebut," ungkap Ustadz Adi Hidayat dalam kanal YouTube pribadinya.
Meski kebiasaan buruk mencela sering dianggap remeh, namun harus diingat bahwa hal tersebut sangat berdampak besar bagi kehidupan.
Seperti yang sudah kita ketahui sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Kode Redeem ML Jumat 15 September 2023 Berhadiah 220 Diamonds Mobile Legends
Barang siapa seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik dan sebaiknya diam. (HR. Bukhori dan Muslim).
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, orang yang baik itu di saat kita bisa menjaga lisan kita insyaAllah kebaikan selalui menyertainya.
Dan apabila ada orang yang tidak bisa menjaga lisan, berarti ada transfer pahala ke orang yang dizholimi.
Ketika ada umat yang rajin dalam beribadah dan melaksanakan solat, namun masih sering melakukan kebiasaan buruk seperti mencela dan menyakiti maka ada yang salah dalam ibadahnya.
"Semua perbuatan dan kebiasaan buruk yang kita lakukan selama didunia bakalan ada pertanggung jawabannya di akhirat kelak," ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Kita sebagai umat muslim yang berpedoman Alquran dan hadits yang rajin beribadah dan sudah seharusnya menjauhi semua kebiasaan yang dilarang agama.
Salah satu contohnya yakni dengan menghindari kebiasaan buruk mencela dan menyakiti orang. (*)