Tapi siapa sangka bahwa kesalahan penulisan tersebut justru lebih disukai oleh Larry.
Mereka akhirnya memutuskan untuk mengganti nama Backrup menjadi Google.
BACA JUGA:Wajib Banget Dicoba! Begini Cara Mudah Bikin Korean Milky Matcha
Sebagai informasi, bagi kebanyakan perusahaan teknologi, nama Co-Founder seakan hilang ditelan Bumi.
Adapun contohnya yaitu Facebook dan Apple, namun hal ini tidak terjadi di Google.
Kemudian pada tahun 1999, Google tumbuh sangat cepat dan hal ini membuat Google harus berinvestasi di server.
Selain itu Google juga harus merekrut karyawan baru yang tentu saja konsekuensinya membutuhkan dana segar.
BACA JUGA:Tiga Rumah Sakit Khusus Melayani Kesehatan Otak, Nomor 1 Berada di Kota Wisata Sumatera Barat
Padahal saat itu masih menjadi awal dan Google belum menghasilkan uang.
Namun ketika mereka berkeliling mencari investor baru, Larry memiliki syarat kalau mereka boleh berinvestasi, asalkan Larry dan Sergey masih memiliki hak suara terbanyak.
Mulanya banyak investor yang menertawakan proposal dari mereka bagi para investor.
Hal ini disebabkan pada masa itu ide dari Larry tidak masuk akal, namun akhirnya meyakinkan ketika Google semakin besar.
BACA JUGA:Pulau Moyo Sumbawa, Destinasi Wisata Alam Menakjubkan di NTB yang Pernah Dikunjungi Putri Diana
Para investor itu pun mulai serius menanggapi idenya, dua investor besar yaitu Kleiner Perkins dan Sequoia Capital.
Meski menyetujui proposal yang diajukan Larry dan Sergey, mereka juga punya syarat bahwa Google harus punya CEO baru.
Kemudian Larry harus mundur dari jabatannya sebagai CEO, karena dianggap Google butuh supervisi dari CEO kelas dunia.