RADARLAMPUNG.CO.ID - Beras masih menjadi daya tarik masyarakat untuk dibeli pada pasar murah yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
Pasar murah ini dilaksanakan oleh BUMD Lampung PT Wahana Raharja bekerjasama dengan Perum Bulog, pada Jumat 29 September 2023.
Kegiatan ini berlangsung di dua titik, yaitu di Jl. Ikan Tenggiri atau halaman PT Wahana Raharja dan pelataran Masjid Airan Raya, Way Hui.
Komoditas yang disiapkan pada Pasar Murah ini yaitu beras dengan harga Rp 52 ribu per kemasan 5 kg sebanyak 4 ton; minyak goreng 1 ton; dan gula pasir 100 kg.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung M. Zimmi Skil mengatakan, pasar murah ini dalam rangka menekan laju inflasi pangan.
Di mana, kata M. Zimmi Skil, pihaknya bekerjasama dengan Perum Bulog dan PT Wahana Raharja untuk melaksanakan pasar murah harga bahan pokok yang tengah naik.
Menurut M. Zimmi Skil, Disperindag Lampung memiliki petugas pemantau harga di pasar-pasar tradisional yang berfungsi untuk memantau kenaikan atau penurunan harga, hingga stok bahan pokok di pasar tradisional.
"Dari pantauan tersebut, Disperindag mengambil kebijakan untuk titik-titik mana yang akan dilakukan pasar murah guna menahan laju inflasi," ujar M.Zimmi Skil.
BACA JUGA:Sejarah Suku Jawa Pertama Kali Masuk ke Lampung, Ternyata...
Dari hasil pemantauan di pasar tradisional, M. Zimmi Skil, bahan pokok yang masih tinggi harganya adalah beras.
"Beras, memang tidak naik, tapi tidak turun harganya. Untuk yang medium harga berkisar Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu per kg, bahkan ada yang Rp 14 rubu per kg," ungkapnya.
Oprasi pasar atau pasar murah ini, menurutnya akan konsisten dilakukan untuk menekan laju inflasi, terutama jelang Natal dan Tahun Baru.
"Memang perintah Pak Jokowi kita di daerah itu wajib melaksanakan enam cara untuk menekan laju inflasi ditahan salah satunya pasar murah atau oprasi pasar," tuturnya.
BACA JUGA:Film Petualangan Sherina 2 Sudah Tayang di Bioskop, Ini Daftar Harga Tiketnya di Lampung