“Tapi ketika melakukan pembangunan ekonomi itu bukan sekadar fungsional. Ada aspek lain, yaitu keadilan, pemerataan. Apakah saudara sebagai orang Lampung, Palembang, Bengkulu tidak merasa kenapa hanya Pulau Jawa semua yang dibangun, itukan adalah rasa ketidakadilan. Jadi memang keterhubungan ini memang penting,” ujar Rhenald.
Seorang supir truk bernama Riu (40 Tahun) yang ditemui pada saat sedang melakukan istirahat di sekitar Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada hari Minggu 1 Oktober 2023 bercerita tentang perjalanannya membawa Sayur dengan menggunakan JTTS.
“Sebelum ada jalan tol, saya bisa membutuhkan waktu 2–3 hari untuk membawa dagangan. Enaknya dengan jalan tol, jika dari Jakarta ke Palembang hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 1 hari dari Jakarta ke Palembang, jadi kami supir-supir memiliki kepastian waktu, istilahnya kita untung waktu lah dan juga aman,” ujar Riu.
Lebih lanjut, ia menambahkan sebelum ada jalan tol, sayur yang diangkut sering kali sudah tidak segar, sehingga menelan cukup banyak kerugian karena berbagai hambatan yang ia temui di perjalanan.
BACA JUGA:Catatan Dahlan Iskan Hari ini; Bercerita Jadi Saksi dan Stereo Alor Lalu Nikmati Durian Jambi
Sementara pada kegiatan peningkatan kapasitas UMKM yang dilakukan oleh Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Hutama Karya di Rest Area 215 B Terpeka, seorang pedagang bernama Lisa (35 Tahun), menyebutkan apresiasi kepada Hutama Karya karena telah memberikan ruang dalam meningkatkan kompetensi para pedagang yang berjualan di rest area.
“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat berkembang lebih maju, karena jalan tol ini semakin rame, pastinya disini (rest area) semakin rame,” tambah Lis. (*/rls)