RADARLAMPUNG.CO.ID - SMPN 13 Bandar Lampung menanggapi beberapa persoalan yang ramai diberitakan beberapa hari ini.
Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Amaroh menanggapi langsung persoalan ini pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Beberapa persoalan yang ramai tersebut mulai dari adanya pungutan infaq, adanya penilaian tengah semester (PTS) atau yang kerap disebut ujian mid semester yang dilakukan dengan memungut iuran pada siswa.
Selain itu persoalan PTS yang dilakukan seperti ujian biasa dan dilanjutkan dengan belajar kembali akhirnya membuat siswa kelas IX marah dan mencoret tembok sekolah.
BACA JUGA:Ahli Pidana Sebut Mustafa Tidak Bisa Divonis Dua Kali, Ini Alasannya
Amaroh menjelaskan penarikan infaq ini dimaksudkan melatih siswa siswi untuk menanamkan pendidikan karakter pada anak.
Uang infaq juga digunakan untuk perbaikan dan membeli beberapa peralatan penunjang kebutuhan praktek siswa saat beribadah di musholla.
"Sebenarnya itu Saya ingin melatih anak-anak untuk sodakoh, infaq itu di tarik oleh osis, peruntukannya untuk membeli peralatan dan perawatan musholla. Itu tidak terus menerus penarikannya," kata Amaroh.
Dia menjelaskan uang itu dikumpulkan untuk menambahkan mengecat mushola sebesar Rp3 juta.
BACA JUGA:Lebih Tinggi Dari Lampung, Wilayah Jawa Barat Catat Suhu Maksimum Harian Hingga 39,1 Derajat Celcius
Kemudian ada dana terkumpul lagi sebesar Rp 1,8 jt rencananya untuk membeli ac mushola.
"Itu dimaksudkan agar saat anak-anak belajar agama bisa langsung praktek. Supaya mereka cinta masjid dan nyaman. Karena ambal nya saja sudah puluhan tahun sudah kusam dan rusak, anak-anak mengeluh, mereka ribut minta ganti, karena ada dana infaq saya gunakan itu," lanjutnya.
Amaroh mengatakan hal itu kaena itu pasti anak-anak akan dapat pahala selama itu digunakan, itulah yang ia tanamkan pada siswa siswi di SMPN 13 Bandar Lampung.
Karena baginya memberikan ilmu yang kontekstual penting, karena mengajar seperti ini sulit.
BACA JUGA:Tak Hanya Penghubung Antar Wilayah, Ini Fungsi Jalan Tol yang Sebenarnya