Dian Sastro bahkan mengurangi diri untuk bersosialisasi selama 6 (enam) bulan.
Hal tersebut dilakukan sebagai caranya untuk mendalami karakter Jeng Yah dalam cerita Gadis Kretek.
Selain mengurangi aktivitas sosial, Dian Sastro juga berhenti mendengarkan musik modern.
Bintang AADC (Ada Apa Dengan Cinta?) ini memilih untuk beralih ke musik klasik sebagai upaya pendalaman karakter.
BACA JUGA: Perbedaan Bougenville Golden Sunshine dan Citra Monduring, Bunga Kertas Pemilik Gradasi Warna Indah
Lanjut fakta mengejutkan yang ada pada serial Gadis Kretek ini juga bisa dibilang totalitas.
Bagaimana tidak totalitas jika ada lebih dari 100 set di sebanyak 20 lokasi.
Jika sudah menonton serial ini, desain produksi Gadis Kretek memang bisa dibilang gila dan terniat.
Dengan proses kreatif yang memakan waktu sekitar 2 tahun itu memang layak dengan hasil yang patut diacungi jempol.
BACA JUGA: Cek Suhu Maksimum Harian di Indonesia Hari Ini Termasuk Wilayah Lampung, Jawa Barat Makin Mendidih
Di sisi lain, outfit dari pemeran utama sebagai Jeng Yah, yakni Dian Sastro menarik perhatian publik.
Dalam series ini, Dian Sastro yang berperan sebagai Jeng Yah mengenakan Kebaya Janggan.
Bagi yang belum tahu, Kebaya Janggan ini merupakan model kebaya yang mirip dengan Surjan laki-laki.
Akan tetapi pada bagian kerahnya dibuat lebih tinggi dan menutupi leher.
BACA JUGA: Tahan Udara Dingin, Inilah Ras Kucing Siberian yang Berasal dari Rusia
Untuk asal usulnya, Kebaya Janggan ini muncul pada waktu sekitar masa akhir dari Perang Diponegoro.