Untuk saat ini lanjut Elvira Umihanni ada tiga komoditas yang disubsidi pada operasi pasar, yaitu gula pasir, minyak goreng, dan cabai. Sedangkan beras medium dari Bulog dijual HET.
"Tapi nanti tergantung perkembangan kalau komoditas lain yang meningkat seperti telur kalau dalam 1 sampai 2 minggu naik, kita gelar karena kita tidak hanya memikirkan konsumen tapi juga produsen jangan sampai harga tidak naik kita gelar operasi pasar," ungkapnya.
"Kalau subsidi yang diberikan ke tiga komoditas itu, seperti minyak goreng kita subsidi Rp 2,5 ribu per liter, cabai merah Rp 10 ribu per kg, dan gula pasir Rp 2,5 ribu per kg," ujarnya.
Sementara, Generasi Manager PT Wahana Raharja (Perseroda) Jevri Afrizal mengatakan, total subsidi untuk gula pasir, cabai merah, dan minyak goreng Rp 150 juta.
BACA JUGA:Terlibat Judi Koprok, 3 Warga Diamankan Polres Lampung Timur
Gula pasir disubsidi sebesar Rp 72 juta, minyak goreng Rp 72 juta dan cabai merah Rp 6 juta selama pelaksanaan oprasi pasar hingga Desember 2023.
Untuk jumlah yang disampaikan, kata Jevri Afrizal, minyak goreng sebanyak 28.800 liter, gula pasir 28.800 kg, dan cabai 600 kg.
"Ini yang disiapkan sampai nataru sampai akhir di Pesisir Barat," ucapnya.
Lanjut Jevri Afrizal, enam kabupaten yang akan menjadi tempat oprasi pasar, yaitu Lampung Utara, Mesuji, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Pringsewu, dan Pesisir Barat.
BACA JUGA:Fakta Golongan Darah O yang Katanya Terlahir sebagai Pemimpin, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui
"Kalau yang di Bandar Lampung itu di dua tempat, yaitu halaman Disperindag Lampung dan di PT Wahana Raharja," ungkapnya.
Setiap titik, Jevri Afrizal menyampaikan jumlah yang disiapkan seperti hari ini, gula satu ton, minyak goreng 3.600 liter, dan cabai m]erah 60 kg, dan beras 2,5 ton.(*)