Kedua, lebih luwes karena dapat menginput nilai kapan saja dan di mana saja asalkan perangkat terhubung dengan internet dan kemudahan dalam pengeditan bila terjadi kesalahan dalam menginput data;
Ketiga, akuntabel karena kita tidak perlu lagi melakukan perhitungan secara manual. Secara otomatis, sistem akan menentukan nilai akhir yang akurat.
Meskipun menawarkan berbagai kelebihan, e-rapor juga memiliki kekurangan. Salah satu yang paling mencolok yaitu akses internet.
Bagi yang tidak memiliki fasilitas internet yang memadai, tentu akan sangat menghambat pengolahan data.
Terlebih bagi para guru yang tidak akrab dengan teknologi dan komputer. Hal ini juga menjadi kendala yang tak bisa dipungkiri.
Selain itu, perangkat yang digunakan untuk pengisian e-rapor juga harus mumpuni.
Pada intinya, baik rapor tulisan tangan maupun e-rapor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal efektivitas dan efisiensi.
Pemilihan antara kedua jenis rapor ini disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya masing-masing instansi.
Merujuk pada salah satu artikel yang saya baca, jika kedua jenis rapor ini digunakan secara bersamaan dan terintegrasi, hal ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan laporan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi di era digital perlu diimpelementasikan secara cermat dan terarah, khususnya dalam bidang pendidikan. Salam hangat! (*)