Oleh karenanya, warga Bandar Lampung diimbau apabila merasa mempunyai kebiasaan berisiko atau berganti-ganti pasangan, yang kemudian memakai obat terlarang melalui suntikan wajib memeriksakan diri.
"Supaya kalau ketahuan dia HIV, anak atau keturunannya bisa dicegah supaya tidak tertular, kalau bisa sebelum merencanakan kehamilan itu bisa vaksin dahulu PPIA. Harapannya bila itu semua dilakukan angkanya bisa turun dan zero," kata Aji.
Aji juga menerangkan, jika orang dengan HIV itu tidak sakit maka tidak pas disebut penderita. "Saat ini ada 50 pelayanan HIV baik di rumah sakit negeri dan swasta dan dijamin kerahasiaan data, kalau ada yang bocorin pasti dituntut," ungkapnya.
Kata Aji, faktor yang membuat kenaikan orang dengan HIV itu naik 100 persen di Bandar Lampung adalah stigma dan diskriminasi dari masyarakat terhadap orang dengan HIV.
BACA JUGA:Pemuda Asal Pesawaran Kepergok Curi Ayam, Akhirnya...
"Jadi mereka males, takut terkena stigma itu yang membuat angka itu meningkat, kemudian kurangnya edukasi pemahaman sangat minim, tentang tidak melakukan hubungan di luar nikah, setia kepada pasangan, dan jangan gunakan narkoba," urainya.
"Dan sampai saat ini belum ada ilmu untuk menghilangkan virusnya, tetapi yang terpenting saat ini adalah untuk menjaga kesehatan dan gaya hidup supaya tidak tertular," pungkasnya. (*)