Tak hanya informasi produk dan layanan BRI, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengimbau nasabah dapat menghubungi contact resmi BRI guna memastikan kebenaran informasi yang dirasa meragukan.
"Seperti diketahui, di balik sisi positif perkembangan era digital, terdapat risiko kejahatan berbasis digital yang dapat menyasar siapa saja," ujarnya.
Hendy pun mengingatkan masyarakat untuk terus waspada dan berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan BRI.
Hal tersebut disebabkan karena masih maraknya modus social engineering (soceng) yang merupakan rekayasa sosial atau teknik manipulasi untuk mendapatkan akses informasi pribadi yang bersifat rahasia (data transaksi, seperti user, password dompet digital bahkan aplikasi mobile banking) oleh oknum tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA:Cek Spesifikasi dan Harga Huawei Nova 12 Ultra, Bawa RAM 12GB Hingga Performa Chipset Kirin 9000SL
Selanjutnya, fraudster akan melakukan transaksi perbankan milik nasabah.
Berbagai modus soceng dilancarkan oleh pelaku seperti undangan pernikahan, paket barang, dokumen/file, kuis, ataupun cara lainnya yang menarik perhatian.
Dengan selalu menjaga kerahasiaan data perbankan, serta tetap berhati-hati dalam menerima pesan yang ada, nasabah akan terhindar dari berbagai modus penipuan dengan modus soceng.
BRI akan selalu mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuan baru soceng.
BACA JUGA:Alasan Tidak Boleh Menunda Mandi Junub, Ternyata Ini Penyebabnya
Adapun cara mengantisipasi berbagai modus tersebut antara lain:
1. Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file berformat APK.
2. Kenali file yang disertai pengumuman/pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik, resah, atau takut.
3. Tidak asal klik link/file yang dikirimkan oleh pihak yang tidak dikenal.
4. Jika sudah terklik dan install file tersebut, segera matikan koneksi data selular dan WIFI pada perangkat.