Gangguan delusi seperti erotomania ini sebenarnya tetap bisa disembuhkan meskipun agak susah.
Kesulitan mengobati hal ini disebabkan orang yang sudah terpengaruh tidak mampu melihat bahwa keyakinan mereka tidak berdasar.
Namun demikian, gangguan ini masih dapat diobati dengan cara berkonsultasi dengan ahli kejiwaan atau psikiater.
Jangan pernah takut dianggap gila hanya karena berobat untuk sembuh, karena terapi yang tepat serta pemeliharaan fungsi sosial dari ahlinya lebih baik daripada mendiagnosa diri sendiri tanpa pengetahuan.
BACA JUGA: Cocok untuk Quality Time Bareng Pasangan! 6 Rekomendasi Cafe Instagramable di Bandar Lampung
Supaya dapat kembali mengenali dan mengubah pola piker serta perilaku yang menyebabkan ketidaknyamaan ini.
Maka orang yang menderita erotomania harus mendapatkan perawatan khusus seperti terapi kognitif atau bahkan mengonsumsi obat antipsikotik, namun tetap dengan resep dan pengawasan dari dokter.
Beberapa sumber mengatakan bahwa para ahli kejiwaan sebenarnya belum mengetahui secara pasti tentang penyebab erotomania ini.
Alasannya pun bisa disebabkan karena salah mengartikan Bahasa tubuh maupun sebagai sebuah perilaku.
BACA JUGA: Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad Dilaporkan Ke Polda Lampung, Ini Permasalahannya
Konon katanya erotomania umum terjadi pada orang yang sudah terlalu lama sendiri atau bisa juga dipicu stress akibat kehilangan orang terdekat.
Selain itu orang yang mengalami kondisi ini seringkali dianggap memiliki tingkat ‘ge-er’ dan ‘kepedean’ yang tinggi. (*)