"Dari pada kita merayakan lebih baik kita melakukan bakti sosial untuk berbagi kasih kepada masyarakat-masyarakat yang perlu diperhatikan," sambungnya.
Diakui Steven Cheng, perayaan Tahun Baru Imlek sebelum pandemi Covid-19 selalu dilakukan perayaan. Namun saat ini lebih kepada bakti sosial.
"Untuk sekarang, lebih baik kita berbagi kasih tanpa melihat agama maupun suku. Karena kita sama-sama orang Lampung," tuturnya.
Dijelaskan Steven Cheng, perayaan Imlek berlangsung selama 15 hari mulai dari 1 Januari kalender China sampai 15. Puncaknya pada Cap Go Meh.
BACA JUGA:Curhat Makan Siang Gratis Diremehkan, Prabowo Subianto Sebut Program Bentuk Generasi Cerdas
"Puncaknya di Cap Go Meh tanggal 15 Februari nanti. Setelah itu selesai. Tahun ini kita tiadakan dulu," ucapnya.
Steven Cheng bercerita, PSMTI Lampung telah menyusun kalender tahunan untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun kedepan.
"Kegiatan kita nonstop mulai dari kita donor darah, bagi sembako, door to door bagi sembako hingga memberi biasiswa bagi siswa berprestasi, namun ekonomi sulit, dan sayang kepada orang tua dari SD sampai SMA bahkan sampai Kuliah," ungkapnya.
Saat ini, menurut Steven Cheng sudah ada 10 mahasiswa yang diberikan biasiswa untuk menempuh pendidikan S1 dan S1 di Tiongkok.
BACA JUGA:Fitur Unggulan HP Ram Besar Dalam Spesifikasi Oppo A79 5G, Hadir di Indonesia Dengan Harga 3 Jutaan
"Sebelum berangkat kita pelajari bahasa Mandarin sampai level yang memenuhi syarat untuk dikrim kuliah di Tiongkok," ucapnya.
Untuk mendapat biasiswa dari PSMTI ada beberapa kriteria mulai dari siswa yang memiliki ekonomi sulit namun tetap berbakti kepada orang tua dan mensyukuri apa yang telah diberikan orang tuanya.
"Siswa tersebut direkomendasikan wali kelas kepada kepsek. Nanti kepsek informasikan kepada kami. Kami melakukan kunjungan, survei dan kalau memenuhi syarat mudah-mudahan kita bisa beri beasiswa," ungkapnya.(*)