“Ada sembilan orang yang kami lakukan pemeriksaan hingg hari ini, masih memungkinkan kami akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi lainnya,” kata dia.
Juherdi menyebut, masyarakat Suoh dan BNS sejauh ini tidak pernah melakukan aksi-aksi anarkis terlebih melakukan pembakaran pada fasilitas umum.
Sehingga pihaknya tengah menyelidiki prihal adanya provokator dalam aksi pembakaran kantor TNBBS Resort Suoh tersebut.
”Selama ini tidak pernah ada kejadian-kejadian seperti ini, masyarakat Suoh dan BNS biasanya mengedepankan musyawarah, karena itu kami masih menyelidiki apakah dalam aksi pembakaran ini ada provokator, karena seperti kita lihat di video-video itu kebanyakan hanya jadi penonton, nah yang melakukan aksinya hanya beberapa orang saja, ini semua masih kami dalami termasuk pelaku dari pembakaran itu sendiri,” tegasnya.
BACA JUGA:DPRD Kota Metro Sosialisasikan Perda ke Masyarakat
Seperti diberitakan, kejadian itu bermula ketika seorang warga Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh, Samanan (41) diserang oleh harimau saat bekerja di kebun.
Namun korban berhasil melarikan diri dan langsung dibawa ke Puskesmas Srimulyo hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Alimuddin Umar.
Atas kejadian berulang tersebut warga berdatangan ke Puskesmas Suoh dan selanjutnya mendatangi Kantor TNBBS Resort Suoh.
BACA JUGA:Peratin Hingga Aparatur Pekon se-Pesisir Barat Dipastikan Tidak Dapat THR
Namun karena tidak mendapat tanggapan dari pihak TNBBS Resort Suoh warga melakukan pengerusakan dan pembakaran. (*)