Meski begitu, masih ada juga peserta yang terlihat gugup saat tampil.
Kemudian salah dalam pelafalan dan terkesan tidak menguasai materi. Ini memberi pengaruh dalam penilaian.
"Secara umum sudah cukup baik. Karena rata-rata soal terjawab. Lomba rata-rata diikuti siswa dari MI dan SDIT. Ada beberapa sekolah umum juga. Sehingga kalau dari segi pelafalan sudah cukup baik," papar Sofian Hadi.
Sofian Hadi juga berharap, pada babak grand final nanti peserta dapat tampil lebih baik dari babak sebelumnya. Sebab pada babak ini, peserta akan menghadapi lawan yang sama baik.
BACA JUGA: Prakerja Hadirkan Program Pelatihan Baru Di Coursera, Intip Keuntungannya
Karena itu peserta tidak boleh lengah. Sebab nilai yang diberikan hanya terpaut tipis.
"Kami hampir-hampir sulit menentukan peserta yang mau dimasukan ke final," ujarnya.
Pada katagori Tahfidz Quran ini, ada tiga unsur penilaian utama yang diberikan.
Meliputi unsur tahfidz dengan porsi 50 poin, tajwid 25 poin dan fasohah 25 poin.
BACA JUGA: Rekrutmen CASN 2024, Lampung Utara Terima 130 Kuota Formasi, 103 Untuk PPPK
Disamping itu, selama perlombaan berlangsung, beberapa juri juga mungkin akan memencet bel.
Hal ini harus diperhatikan. Sebab semakin banyak bel yang berbunyi, maka semakin banyak juga nilainya dikurangi.
"Mungkin kemarin masih banyak peserta yang belum 'ngeh' soal ini. Tapi mudah-mudahan di babak grand final nanti peserta bisa semakin berhati - hati jangan sampai salah," tegasnya.
Terpenting, sambung dia, peserta harus tampil dalam keadaan tenang. Ketika bel tanda kesalahan pertama berbunyi, peserta diharapkan untuk tidak langsung panik.
"Karena kalau saya liat di perlombaan kemarin, bel pertama itu memengaruhi bel-bel berikutnya," sambungnya.