Hasil itu memang cukup mengejutkan. Perolehan kursi Gerindra melonjak menjadi 16 kursi.
Berarti ada penambahan 5 kursi dari perolehan pileg 2019. Luar biasa.
Jadi apa yang dicapai Gerindra itu sudah bisa menjadi ukuran bahwa Mirza memang layak dan bisa menjadi calon gubernur Lampung periode 2025-2030.
BACA JUGA:DPC PDIP Pringsewu Jaring Bacalon Bupati
Masalahnya memang pada besaran peluang untuk bisa terpilih.
Sebab secara personal tingkat popularitas dan elaktibilitasnya masih sangat rendah.
Tapi merujuk pada pilkada Gubernur 2 periode sebelumnya, rendahnya tingkat popularitas dan elaktibilitas ternyata bukan masalah.
Itu terbukti terpilihnya Ridho Ficardo dan Arinal Djunaidi sebagai gubernur meski diawal memiliki tingkat popularitas dan elaktibilitas yang sangat rendah.
BACA JUGA:Daftar 50 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada 1 Kampus di Lampung
Dulu, siapa yang menyangka pasangan Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri bisa memenangkan pilkada gubernur tahun 2013.
Ridho Ficardo, anak muda yang sama sekali tidak dikenal publik Lampung bisa tampil sebagai pemenang.
Demikian juga saat Arinal Djunadi sebagai pemenang pilgub 2018.
Kendati secara popularitas publik Lampung sudah mengenal Arinal, namun di awal pencalonan, tingkat elektabilitas Arinal sangat rendah, masih di bawah 5 persen.
BACA JUGA:Bang Aca Yakin Pertumbuhan Ekonomi Lampung 2023 Lebihi Angka Nasional
Jadi, menurut saya mengingat minimnya waktu yang tersisa, yakni lebih kurang 7 bulan lagi, hanya rute itu yang bisa memungkinkan Mirza memenangkan pilgub Lampung 27 November 2024 mendatang.
Harus melakukan sosialiasi yang masif. Dan itu membutuhkan dana yang sangat besar.