Antisipasi Penyebaran DBD, Polres Tanggamus Lampung Gandeng Diskes Fogging Pemukiman Warga

Minggu 28-04-2024,09:50 WIB
Reporter : Edi Herliansyah
Editor : Yuda Pranata

Penyakit disebabkan virus dengue dibawa nyamuk Aedes aegypti tersebut kasusnya menyebar di berbagai Kecamatan.

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Johan mewakili Kepala Bidang (Kabid) P2 P Dinas Kesehatan Tanggamus, Bambang Sutejo ketika dikonfirmasi radarlampung. co. id Rabu 24 April 2024 mengungkapkan, data kasus DBD yang terlaporkan dari bulan Januari sampai dengan April 2024 berjumlah 88 kasus, dengan kematian 0 kasus.

Serangan DBD tersebut menyebar di sejumlah kecamatan. Dimana kasus tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Gisting dengan 26 kasus.

Selanjutnya wilayah kerja Puskesmas Kotaagung dan Puskesmas Sukaraja masing-masing 8 kasus.

BACA JUGA:Bisa Fatal Banget! Ini 15 Larangan Dalam Aturan UTBK SNBT 2024 yang Bikin Peserta Didiskualifikasi

Puskesmas Negara Batin dan Puskesmas Pulau Panggung serta Puskesmas Margoyoso masing- masing 6 kasus. Puskesmas Air Naningan 5 kasus dan Puskesmas Wonosobo 4 kasus.

Puskesmas Sanggi, Puskesmas Sudimoro ,  Puskesmas Putih Doh dan Puskesmas Sumberejo masing-masing 3 kasus.

Selanjutnya Puskesmas Rantau Tijang,  Puskesmas Pasar Simpang, Puskesmas Talang Padang masing-masing 2 kasus. Serta Puskesmas Ngarip 1 kasus.

Terkait penyakit.DBD ini menurut Johan, dinas Kesehatan Tanggamus telah melakukan upaya mencegah peningkatan kasus terutama saat datangnya musim penghujan.

BACA JUGA:Seru dan Menyenangkan! Wisata Bukit Nyampiw di Tanggamus Lampung Cocok Jadi Rekomendasi Liburan Akhir Pekan

Antara lain, menginstruksikan kepada  Puskesmas saat rapat koordinasi serta membuat surat edaran untuk meningkatkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M plus, Menguras, Menutup dan mendaur ulang barang barang bekas yang dapat menampung air pada saat hujan.

Karena akan potensial sekali menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypti sebagai  penular demam berdarah.

Dalam kegiatan tersebut Puskesmas dapat berkoordinasi dengan camat dan aparat Pekon dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), agar kegiatan  dapat berjalan secara rutin dan berkesinambungan serta terus menerus.

Selanjutnya meningkatkan peran serta masyarakat dengan kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 juru pemantau jentik (Jumantik) nyamuk.

BACA JUGA:Rincian Formasi PPPK Kemenag yang Paling Banyak Dibutuhkan Pada Rekrutmen CASN 2024

"Dinas Kesehatan juga menyiapkan logistik penanggulangan DBD berupa Larvasida dan insektisida, ini digunakan untuk kegiatan abatisasi dan penyemprotan atau fogging di wilayah Puskesmas," pungkasnya. (*)

Kategori :