Jadi Peristiwa Luar Biasa, Pengamat Ingatkan Pentingnya Pemeliharaan Listrik Yang Tepat dan Teratur

Rabu 05-06-2024,19:48 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Ari Suryanto

Langkah-langkah seperti menambah kapasitas gardu induk dan mengembangkan fasilitas penyimpanan energi seperti baterai besar untuk menyimpan surplus energi dan melepaskannya saat dibutuhkan dapat menjadi solusi.

Pemulihan dari blackout listrik, menurut Syamsyarief Baqaruzi tidak selalu bisa dilakukan dengan cepat karena beberapa alasan teknis dan operasional yang kompleks. 

Identifikasi penyebab gangguan, terutama pada saluran transmisi yang lebih kompleks, membutuhkan waktu. 

BACA JUGA:Universitas Teknokrat Indonesia Fasilitasi Penerapan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau

Sistem kelistrikan terdiri dari banyak komponen yang saling berhubungan, dan gangguan pada satu bagian bisa mempengaruhi bagian lainnya.

Blackout ini juga menyebabkan lumpuhnya jaringan telekomunikasi seperti umumnya jika terjadi pemadaman dengan durasi cukup lama menara-menara (tower) telekomunikasi yang kehabisan daya baterai cadangan tidak dapat menyediakan layanan telekomunikasi, menyebabkan gangguan komunikasi yang luas.

Termasuk risiko keselamatan pasien-pasien di rumah sakit terhadap lat-alat medis yang membutuhkan listrik untuk berfungsi, seperti ventilator dan alat pemantau, berisiko tidak dapat digunakan.

"Menurut saya ini merupakan waktu yang tepat untuk seluruh pelaku usaha, masyarakat, dan Pemerintah untuk tidak abai terhadap kejadian ini, kondisi sistem ketenagalistrikan yang sewaktu-waktu dapat terjadi karena berbagai faktor yang dijelaskan sebelumnya sangat bergantung pada manusia itu sendiri," ungkapnya. 

BACA JUGA:Gegara Listrik Padam, ASN Pemkot Bandar Lampung Banyak yang Pulang Saat Jam Kantor

"Kita wajib mengetahui kondisi keadaan darurat dengan menambah cadangan daya untuk semua hal yang bersifat operasional seperti menggunakan genset atau melaksanakan diversifikasi energi dalam peningkatan penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi dalam rangka optimasi penyediaan energi terutama energi terbarukan.Terus menambah wawasan tentang mitigasi dan risiko akibat kelistrikan," sambungnya. 

Kemudian dari sisi akademis pihaknya akan selalu berharap Indonesia segera mengimplementasikan teknologi smart grid untuk memantau dan mengendalikan aliran listrik secara real-time.

"Ini memungkinkan respon cepat terhadap gangguan dan pengalihan beban dengan efisien agar meminimalisir kondisi ini terjadi lagi," terangnya.(*)

Kategori :