RADARLAMPUNG.CO.ID – Sejumlah kawasan wisata pantai di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) belum terlihat ada peningkatan jumlah pengunjung, saat libur Idul Adha 1445 Hijriah.
Salah satunya di Pantai Labuhan Jukung Kecamatan Pesisir Tengah, Senin 17 Juni 2024, kemarin masih terlihat seperti hari biasa dan belum ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesbar, I Nyoman Setiawan, S.E, M.M., melalui Sekretaris, Mardiansyah, S.K.M., mengatakan, pada libur Idul Adha dihari pertama ini untuk jumlah kunjungan wisata di pantai Labuhan Jukung yang dikelola oleh Pemkab Pesbar masih sepi dan belum terlihat ada peningkatan jumlah pengunjung.
“Mungkin karena memang masih hari pertama, sehingga jumlah kunjungan wisatawan di pantai Labuhan Jukung ini masih seperti biasa,” kata dia.
BACA JUGA:Idul Adha 2024, Bacagub Lampung Hanan A. Rozak Kurban 3 Sapi
Tapi, lanjutnya, kemungkinan besok diprediksi akan ada peningkatan, mengingat kini juga bertepatan dengan libur sekolah.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan kunjungan wisatawan ada peningkatan. Bukan hanya di pantai Labuhan Jukung saja, namun juga di seluruh destinasi wisata di Kabupaten Pesbar ini tentu diharapkan ramai pengunjungnya.
“Untuk di pantai Labuhan Jukung tersebut, rata-rata saat ini masih dikunjungi oleh masyarakat lokal. Mudah-mudahan kedepan jumlah kunjungannya bisa mengalami peningkatan,” ujarnya.
Masih kata Mardiansyah, Pemkab melalui Dinas Pariwisata setempat tentunya tetap mengimbau kepada pengunjung pantai di wilayah ini, salah satunya di pantai Labuhan Jukung tersebut untuk tetap waspada terutama saat berada di pinggiran pantai.
Serta diharapkan agar tidak berenang di tepi pantai. Hal itu untuk mencegah terjadinya pengunjung yang tenggelam terseret arus laut.
Sehingga, hal itu harus bersama sama untuk diantisipasi, jangan sampai kedepan terjadi adanya pengunjung yang tenggelam.
“Kami tetap mengimbau dan mengingatkan pengunjung pantai agar tetap berhati- hati dan waspada, serta tidak nekat berenang terlebih jika kondisi gelombang laur tinggi, karena dikhawatirkan terseret arus laut dan tenggelam,” pungkasnya. (*)