Sedangkan keluarganya yang menderita kanker tersebut sangat berharap dan bergantung kepada terapi tersebut.
Sebab menurutnya alat radiasi untuk radioterapi satu-satunya hanya ada di RSUD Abdul Muluk.
"Satu-satunya di Lampung, nggak ada di rumah sakit lain," katanya.
"Bayangin aja, berapa banyak pasien yang harus tertunda terapinya. Setiap saya nganter aja selalu ramai antrian di ruang itu," lanjutnya.
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Strategis Ditargetkan Rampung Pada Agustus
Eza melanjutkan, dirinya terakhir menanyakan ke pihak rumah sakit pada pekan ini.
Melalui pesan singkat itu pula, pihak rumah sakit dikatakannya menjawab bahwa alat masih dalam keadaan rusak.
"Ini pesannya, dia (pihak rumah sakit) jawab masih rusak alatnya," katanya sambil menunjukkan bukti WhatsApp.
Sementara itu, Humas RSUDAM Sabta Putra saat akan ditemui untuk konfirmasi sedang tidak berda di rumah sakit.
BACA JUGA:Gelar Bersih Pantai HUT Bhayangkara, Kapolres Tanggamus Lampung Tekankan Hal Ini
Ditanya terkait alat yang rusak serta jumlah total pasien yang tertunda terapinya, Sabta tak menjawab.
Melalui pesan singkat, Sabta justru mengatakan bahwa dirinya sedang melaksanakan rapat di tempat lain.
"Saya masih rapat BPJS di Tulip," katanya singkat.
Sementara, Direktur RSUDAM Lukman Pura saat dikonfirmasi melalui pesan singkat mengatakan bahwa dirinya belum menerima laporan terkait adanya mesin atau alat yang rusak.
BACA JUGA:Luput Dari Perhatian, Anak Petambak Dipasena Tulang Bawang Lampung Tenggelam di Kanal
"Belom ada laporan ke saya soal kerusakan mesin," katanya saat dikonfirmasi pada Kamis 20 Juni 2024. (*)