Ketiga, masyarakat Desa Krawangsari terutama pengelola BUMDes Berkah Abadi yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini mampu membuat analisis bisnis dan kelayakan usaha dengan memanfaatkan teknologi informasi serta komunikasi yang ada dengan tujuan agar unit usaha yang dijalankan lebih terjamin perkembangannya.
Lebih rinci, ia menjelaskan bahwa BUMDes Berkah Abadi ini juga memiliki visi dan misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang didalamnya terdapat misi yang harus dilakukan.
Salah satunya adalah menjadikan unit usaha BUMDes sebagai usaha yang unggul dalam berbagai aspek terutama aspek keuangan.
Namun, pada pelaksanaannya unit usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh BUMDes ini justru mengalami kemunduran dalam aspek keuangan.
BACA JUGA:Gelar Kuliah Umum, Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Beri Pengertian Leadership dan Manajemen
Hal ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi aktif pengelola BUMDes salah satunya adalah kesadaran pengelola akan pentingnya pembuatan analisis bisnis dan kelayakan usaha yang masih rendah.
Beberapa hal yang menjadi hambatan BUMDes Berkah Abadi dalam menjalankan misi tersebut adalah adanya keterbatasan wawasan masyarakat dalam hal pembuatan analisis bisnis dan kelayakan usaha, kurangnya kesadaran masyarakat akan teknologi informasi dan komunikasi.
Serta, kurangnya sumber daya yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aktivitas keuangan sehingga kinerja BUMDes terutama dalam pengelolaan unit usahanya menjadi kurang optimal.
Padahal sangat memungkinkan BUMDes ini untuk berkembang mengingat banyaknya unit kerja yang dijalankan yang tentunya akan mampu membantu meningkatkan ekonomi desa tersebut.
BACA JUGA:Universitas Andalas Buka 6 Seleksi Mandiri 2024, Cek Syarat dan Tanggal Pentingnya
Pelatihan penyusunan analisis bisnis dan studi kelayakan Unit Usaha Bumdes Berkah Abadi Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Desa Krawangsari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, tersbeut pun berjalan lancar dan diikuti dengan baik serta antusias oleh peserta.
Setelah mengikuti pelatihan dengan menggunakan metode penyuluhan dan diskusi, pengetahuan peserta tentang pentingnya Penyusunan Analisis Bisnis Dan Studi Kelayakan Unit Usaha telah mengalami peningkatan.
Sehingga, dengan adanya pelatihan ini dapat membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang ikutan di dalam pengelolaan BUMDes untuk dapat lebih mengetahui dan menganalisis potensi apa saja yang bisa dikembangkan dalam suatu usaha.
Berdasarkan hasil penelitian secara umum, terjadi peningkatan nilai posttest peserta jika dibandingkan dengan pre-test dengan sebaran nilai yang lebih baik.
BACA JUGA:Menuju Pelaksanaan SKD Sekolah Kedinasan 2024, Intip Kisi-kisinya
Dengan demikian pelatihan ini dapat dikatakan berhasil karena peserta mampu menyerap materi dengan baik.