RADARLAMPUNG.CO.ID - Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung melakukan tindakan plasma exchange, pada Jumat 5 Jili 2024.
Tindakan plasma exchange dilakukan kepada pasien nyonya IAP 33 tahun asal Bandar Lampung.
Tindakan plasma exchange dilakukan kepada penderita Sindrom Guillain-Barre (GBS).
GBS merupakan kondisi langka yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sistem saraf.
BACA JUGA:Pengawasan Tak Optimal! 11 Paket Infrastruktur di Lampung Selatan Tidak Sesuai Standar
Kondisi ini mungkin membuat saraf meradang yang berakibat pada kelumpuhan atau kelemahan otot apabila tidak segera ditangani.
Penyakit kelainan autoimun ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang bagian dari sistem saraf tepi, yaitu sebuah jaringan saraf yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan dan Penunjang Medis RSUDAM Lampung, dr. Imam Ghozali mengatakan, penanganan penyakit GBS dilakukan dengan beberapa macam.
Jika gejalanya hanya kelemahan saja, maka dilakukan dengan terapi suportif melalui pemberian steroid dosis tinggi.
BACA JUGA:Kurir Sabu di Bandar Lampung Diciduk Polisi, 103 Gram Sabu Disita, Identitasnya Tak Disangka
Namun untuk yang progresif, dimana kelumpuhan itu naik sampai ke atas dan mengancam pasien untuk tidak bernapas biasanya akan diberikan ventilator dan dilakukan mencuci plasmanya.
"Nah tindakan yang dilakukan saat ini adalah mencuci plasma dengan dengan melakukan penukaran plasma darah dalam tubuh dengan plasma dari luar atau plasma exchange," ujar dr. Imam Ghozali melalui keterangan tertulisnya, Jum'at 5 Juli 2024.
Kata dr. Imam Ghozali, pertukaran plasma darah ini dilakukan menggunakan alat modaalitas canggih.
"Itu yang di lakukan rumah sakit kita dan harus dilakukan di ruang ICU. Atau ruangan perawatan intensif. ini merupakan salah satu pilihan dalam penanganan GBS," ucapnya.
BACA JUGA:Terbongkar! Peredaran Oli Palsu yang Masuk ke Lampung Asal Tangerang Berhasil Diamankan, Ternyata...