Dampak dari pembangunan Kotabaru sendiri menurutnya sudah mulai dapat dirasakan, seperti pindahnya Kantor Polda Lampung dari Telukbetung ke samping ITERA.
"Sekarang Polda Lampung setelah pindah di ITERA bisa dilihat sendiri bagaimana perkembangan wilayah sana, satu Polda saja pindah sudah terasa perubahannya. Apalagi kalau kantor Gubernur, Kejaksaan juga dipindah, apa enggak hebat," tuturnya.
Saat ini, kata dia, dampaknya telah dirasakan mulai dari harga tanah di daerah Kotabaru sudah naik, pertumbuhan ekonomi maupun pemerataan penduduk.
Lanjut Sjachroedin ZP, saat itu dirinya memiliki konsep Kantor Gubernur Lampung di Telukbetung tersebut dipakai menjadi Kantor Wali Kota Bandar Lampung.
BACA JUGA:Beli Paket HematLengkap Telkomsel via BRImo Bisa Bawa Pulang Wuling Air ev
"Kan enak kalau kantor wali kota pindah kesana ada lapangannya dan satu dengan DPRD. Tinggal tukar guling, namanya punya rakyat semua," terangnya.
Sjachroedin ZP pun berharap Gubernur Lampung terpilih hasil Pilkada serentak 2024 nantinya dapat meneruskan pembangunan Kota Baru.
"Mudah-mudahan pilgub kali ini tidak ada campur tangan pengusaha, karena nanti kalau terpilih cuma mau mengikuti kemauan pengusaha saja," ungkapnya.
Pasalnya, dampak pembangunan Kotabaru sudah bisa dirasakan masyarakat pada hari ini ditambah di sana terdapat pintu tol yang dapat mempercepat akses.
BACA JUGA:Ternyata, Ini Alasan Kuat Ali Rahman Maju Sebagai Bakal Calon Bupati Way Kanan
"Misal kalau dari kantor Gubernur sekarang ke Kalianda sekitar 1 jam. Kalau dari Kotabaru paling setengah jam karena lewat tol," ucapnya.
Ditambahkannya, dengan menjadi terpusat pusat pemerintahan di Kotabaru tentu akan meningkat pelayanan. Sehingga masyarakat cukup datang di satu tempat saja.
"Kayak sekarang kantor PU ada di Rajabasa dan ada di Telukbetung kan butuh waktu mau ke satu sama lain. Kalau terpusat di Kotabaru kan enak. Tinggal dibagi mana untuk pelayanan masyarakat mana yang tidak. Itu semua sudah terkonsep," ungkapnya.(*)