Sebagai informasi tambahan, para pelaku mengaku mendapatkan bahan kimia yang digunakan dari China.
Penjualan Poppers di wilayah Banten bermula sejak awal tahun 2022 lalu, yang diedarkan melalui media sosial dan aplikasi hornet.
Sedangkan peredaran di wilayah Bekasi Utara rupanya sudah jauh lebih lama yaitu tahun 2017 lalu, yang ditawarkan melalui aplikasi WhatsApp.
BACA JUGA:Waspada Peredaran Obat Perangsang Poppers Asal China, Cek Dampak Buruk yang Ditimbulkan
Lalu jenis-jenis obat perangsan Poppers rupanya kerap digunakan oleh kelompok tertentu yakni Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender alias LGBT.
Pada tahun 2021 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan aturan bahwa obat ini berbahaya, dan dinyatakan memiliki kandungan bahan kimia isobutil nitrit.
Di mana penggunaan Poppers ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan stroke, serangan jantung hingga kematian. (*)