Diakuinya, ide itu terwujud berkat adanya kolaborasi pemerintah Desa Angser dengan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas PUPR Tabanan pada 2021.
Dari program Pamsimas alias Program Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat, tata kelola air tersebut dibentuk dan dijalankan.
"Kami di BUMDes kini melanjutkan pengairan air kepada masyarakat desa setelah adanya pembangunan bak penampungan dan pipa induk," ujar Cekug.
Sebuah upaya tata kelola air dilakukan BUMDes Angseri kini telah berbuah manis. Kerja keras mereka juga diakui melalui penghargaan dari BRI.
BACA JUGA:Gara-gara Geber Motor Jadi Motif Penganiayaan yang Menewaskan Tetangga di Pringsewu Lampung
Dalam ajang ini Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023, Desa Angseri mendapat predikat Desa dengan Tata Kelola Terbaik.
"Berdasarkan tata kelola air, oleh BRI kita diikutisertakan mengikuti lomba desa BRILiaN di 2023 dan mendapat predikat terbaik," ujar Cekug.
Melalui pengelolaan air yang diterapkan BUMDes, warga cukup membayar sekitar cukup Rp1.000 per hari untuk 10 kubik air. Atau sekitar Rp30.000 per bulan untuk pemakaian rumah tangga.
Meski begitu, dengan adanya aliran air juga meningkatkan ekonomi warga desa. Sebab air tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Viral, Video Lelaki di Pringsewu Lampung Tewas Dianiaya Tetangga
Ada juga sejumlah warga memanfaatkan air untuk mengembangkan usahanya, khususnya pedagang kuliner.
BUMDes Angseri juga mendorong warga desa melakukan pembayaran melalui digital yang telah difasilitasi BRI.
Tentu cara ini sebagai bagian dalam membantu meningkatkan literasi keuangan bagi warga desa.
Produk Olahan Bambu Jadi Salah Satu UMKM Uggulan
Selain memiliki keunggulan tata kelola air dan pariwisata yang baik, Desa Angseri juga memiliki potensi UMKM yang tidak kalah menarik.
BACA JUGA:TDM Honda Gelar Aksi Bersih Pantai Bersama Jurnalis dan Vlogger Lampung