Prebekel atau Kepala Desa Angseri I Nyoman Warnata menyebut prioritas UMKM di wilayahnya memanfaatkan kekayaan alam bambu.
Dari kekayaan alam ini, banyak juga warga menggantungkan pendapatannya sebagai pengerajin keranjang.
Mulai dari untuk keperluan belanja hingga wadah untuk sesajen sebagai bagian ibadah.
Di samping itu, Warnata mengaku tengah kembali merancang tata kelola khususnya bidang pariwisata. Harapannya agar wisata di Desa Angseri lebih bergairah lagi.
BACA JUGA:Kemenag RI Menyerahkan SK Izin Operasional Sebagai LAZ Skala Nasional Kepada YBM BRILiaN
Salah satu upayanya dengan menggandeng perguruan tinggi negeri dalam membangun rancangan utama desa. Termasuk mengatur wilayah penginapan mulai dari penempatan hingga mengatur cara pembangunannya.
"Kalau kita menyimak potensi di desa kami itu banyak yang bisa dikembangkan. Memang yang paling menarik adalah bidang pariwisata," kata Warnata menjelaskan.
Sejauh ini Winarta akui berkat penghargaan Desa BRILiaN dari BRI membuat Desa Angseri semakin berkembang.
Dukungan dan kehadiran BRI memberi rasa kenyamanan tersendiri bagi masyarakat maupun pemerintah desa.
BACA JUGA:Kinerja BTPN Syariah Semester I 2024: Solid dan Berkelanjutan
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan bahwa Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa yang diinisiasi BRI sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa.
Hingga akhir Juni 2024 tercatat terdapat 3.602 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.
“Tata Kelola air dan inovasi di Desa BRILian Angseri bisa menjadi contoh yang direplika oleh desa-desa lain di Indonesia. Semoga Desa Angseri semakin maju dan program-program yang dilaksanakan serta memlalui keberadaan UMKM lokal yang dapat mendorong kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (*)