Bahkan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir diminta bergabung dalam kabinet perang.
BACA JUGA:Around The Eighty Eight, Cafe Murah di Bandar Lampung Dijamin Bikin Betah
BACA JUGA:Rekomendasi Cafe Murah dan Estetik di Korpri Bandar Lampung, Cek Menu yang Tersedia di Kopi Hitado
Padahal jelas-jelas kedua tokoh itu telah dikeluarkan dari kabinet atas perintah Gantz.
Sehingga pembubaran kabinet tersebut mungkin bisa membuat Netanyahu terhindar dari keharusan menyetujui seruan tersebut.
Di mana hal ini justru akan semakin memperburuk hubungan antara Israel dengan Amerika Serikat.
Berbeda dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant yang ingin segera memulangkan para tawanan yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
BACA JUGA:Raih Sepuluh Kebaikan Dengan Perbanyak Sholawat Dihari Jumat, Ini Keutamaannya
BACA JUGA:Cara Mengamalkan Sholawat Nariyah Agar Terlindungi Dari Kesusahan dan Marabahaya
Namun keinginannya justru berlawanan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dia menganggap pemulangan tawanan tidak sepenting mempertahankan pasukan mereka di perbatasan Gaza-Mesir.
Di sisi lain, Malaysia menyatakan solidaritasnya bersama Mesir dan menegaskan bahwa Kaherah berhak menolah tuduhan yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel.
Kementerian Luar Negeri di negara terkait bahkan dengan tegas mengecam tuduhan Netanyahu pada 2 September lalu terhadap Mesir.
BACA JUGA:Penawaran Terbaru September 2024, HP Low Budget Redmi 13C Dengan Helio G58
BACA JUGA:Penawaran Terbaru HP Low Budget Dalam Seri Oppo A3X 5G di Bulan September 2024
Serta menyifatkan tuduhan tersebut sebagai tidak berasas, provikatif, tidak wajar dan tidak bertanggung jawab.