RADARLAMPUNG.CO.ID - Ratusan pensiunan guru sekaligus anggota Koperasi Betik Ragom Gawi menggeruduk Pemkot Bandar Lampung, Senin, 9 September 2024.
Para pensiunan guru tersebut menuntut uang mereka dikembalikan.
Para guru-guru SD dan SMP tersebut kompak menggunakan baju hitam putih, rela menerpa hujan deras sejak pagi demi meminta bantuan kepada Wali Kota Bandar Lampung agar uang tabungan hari tua mereka dicairkan.
Sundari, satu dari mereka yang ikut menyuarakan tuntutan yang terpendam lama itu, meminta tabungan pensiunan milik para guru yang dipotong Rp 100-Rp 200 ribu setiap bulannya segera dikembalikan.
BACA JUGA:Bergerak Menyapa Masyarakat, Adi Erlansyah - Hizbullah Huda Hadiri Acara Kuda Kepang di Ambarawa
BACA JUGA:Pelantikan Pejabat Hasil Seleksi Terbuka JPTP Tanggamus Tunggu Rekomendasi BKN dan Menpan
"Kami ke sini ingin mewakili para guru menyuarakan supaya hak kami bisa dikeluarkan," katanya.
Menurutnya, dari data yang ada terdapat 275 guru yang telah mengambil dana tersebut. Namun kata Sundari hal itu berbeda dengan kenyataannya.
"Data kami yang mengambil uang pensiun segitu, tapi kenyataannya (uang, red) itu tidak ada," ungkapnya.
Dengan disuarakannya hal tersebut, pihaknya berharap persoalan yang telah ada sejak tahun 2018 itu bisa terselesaikan, walaupun diketahui sudah ada tersangka di balik kasus itu semua.
BACA JUGA:3 Ketentuan Bobot Nilai Tes CPNS 2024, Perhatikan Jika Ingin Lolos Seleksi SKD
BACA JUGA:Siswi SMPN 1 Bandar Lampung Raih Runner Up I Miss Remaja Lampung, Bakal Berlaga Ketingkat Nasional
"Intinya harapan kami hak kami bisa diberikan," imbuhnya di hadapan Wakil Wali Kota Bandar Lampung Dedy Amarullah, Sekda Iwan Gunawan, dan para ASN Pemkot setempat.
Dedy Amarullah yang menerima aspirasi para guru tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya mencarikan jalan keluar bagi permasalahan yang sudah berlarut-larut ini.
"Ini adalah hak mereka yang mengeluarkan keluh kesahnya karena uang mereka tersimpan di Koperasi Betik Gawi, dan untuk itu kami akan fasilitasi, mencarikan solusi dan berjuang supaya hak mereka dikembalikan," ungkapnya.