Sharing Succes Prof Ismunandar Duta Besar Indonesia untuk UNESCO di Teknokrat

Kamis 03-10-2024,19:16 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Anggri Sastriadi

RADARLAMPUNG.CO.ID - Mahasiwa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) antusias mengikuti kelas Sharing Succes ýang menghadirkan Mantan Duta Besar Indonesia untuk UNESCO Prof. Ismunandar P.hd di kampus setempat, Kamis, 3 Oktober 2024.

Kegaiatan ýang dihadiri oleh Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. Nasrullah Yusuf SE.MBA itu dimoderatori langsung Wakil Rektor UTI Dr Mahathir Muhammad SE.MM dan tentunya ratusan Mahasiswa Teknokrat yang ada.

Pada kesempatan tersebut Prof. Ismunandar yang masa baktinya sebagai Duta Besar Indonesia untuk UNESCO telah berakhir pada 30 September lalu. Meski demikian dirinya tidak sedikit memberikan kilatan sukses ala dirinya saat ini.

"Saya kalau ke Lampung ini secara pulang Kampung karena saya dulu bersekolah di Metro. Sukses bagi saya banyak definisinya yang tentunya banyak dan kita harus syukuri terhadap capaian saat ini," katanya.

BACA JUGA:Pengedar Narkoba Ditangkap, BB SS 7,75 Gram

Prof. Ismunandar yang beberapa tahun silam pernah pernah menanam Pohon dalam rangka kampus hijau di Universitas Teknokrat Indonesia ini juga menjelaskan bagaimana peran UNESCO untuk dunia dan Indonesia, hingga kiat sukses menggunakan teknologi terbarukan seperti AI dengan seimbang.

"Pertama untuk suskse adik-adik jangan ragu mengambil kesempatan dan terpenting adalah Jaringan atau network.

Dan adanya AI diri kita harus bisa lebih Intelegence lagi dibandingkan AI.Mengimajinasikan kembali kontrak masa depan kita, Sosial baru untuk Pendidikan.Ketika kuliah kalau ada yang membantu dan mengarahkan itu sangat baik . Lalu lakukan Pekerjaan kedepan harus mempunyai passion ýang bisa menyelesaikan problem dunia dan harus bisa berkolaborasi," imbuhnya.

Disisi lain, banyak peluang yang bisa didapatkan apabila mahasiswa tertarik bekerja di Unesco sendiri, dimana UNESCO adalah Badan PBB ýang anggotanya seluruh dunia dan membutuhkan talenta yang mempuni.

BACA JUGA:Pembangunan Kolam Labuh di Lokasi TPI Mesuji segera Dimulai

"UNESCO sebagai laboratorium gagasan dan membuat standar, dan sharing house dan membantu negara ýang memang membutuhkan bantuan contohnya Indonesia sebelum merdeka, dan Indonesia sudah menengah dan saatnya membantu negara lain," terangnya.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwasanya Taman Nasional Bukit Barisan di Lampung hingga Aceh dalam Status Indanger sejak tahun 2011.

"Dan kini masih kita perjuangkan untuk tetap masuk warisan dunia UNESCO.Lalu Ujung Kulon ýang mempunyai 70 ekor badak saja, tugas kita menjaga jumlahnya agar terus lestari jangan sampai berkurang, begitu juga dengan Komodo," ungkapnya.

Meski demikian, Prof. Ismu menerangkan bahwa ada beberapa budaya Indonesia yang kini tengah dalam proses pemantapan pada warisan dunia ýang diakui UNESCO.

BACA JUGA:Pelaku Curanmor di Jabung Kabur Saat Penggerebekan, Polisi Temukan Motor Korban di Persawahan

Kategori :