METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro selalu sosialisasikan keberadaan Toko MAPAN (Metro Maju Antisipatif Pengendalian Harga Pangan) kepada masyarakat di Bumi Sai Wawai.
Keberadaan Toko Mapan merupakan suatu upaya Pemerintah Kota Metro dalam mengendalikan angka inflasi di Metro.
Kepala Disdag Kota Metro, Elmanani menuturkan, TOKO MAPAN merupakan kios pengendali inflasi. Keberadaan Toko Mapan adalah komitmen Pemkot Metro untuk merealisasikan program Sinergi dan Kolaborasi Kota Metro Maju Antisipasi Pengendalian Harga Pangan (SI KOTA MAPAN).
"Di TOKO MAPAN ini tersedia aneka bahan pangan strategis dengan harga yang terjangkau setiap hari kerja," ujarnya.
BACA JUGA:Sukseskan Pilkada, Firsada Tekankan 4 Poin Penting
Untuk memasok barang-barang pangan di Toko Mapan, pihaknya telah bekerjasama dengan Bulog, agen maupun distributor.
Selain itu, untuk mengoperasionalkan Toko Mapan, tim evaluasi sudah dibentuk. Serta tim operasional Toko Mapan yang terdiri dari dua orang kasir, dan dua orang yang memantau barang masuk dan keluar.
"Untuk operasional, buka setiap hari kerja. Senin sampai Jumat, pukul 9 pagi sampai dengan pukul 3 sore," katanya.
Dalam perkembangan zaman ini, lanjut Elma, Toko Mapan sudah disesuaikan dengan sistem pembayaran non tunai maupun tunai.
BACA JUGA:Seharian di Pringsewu, Pj Gubernur Lampung Blusukan ke Pasar Sampai Tanam Pohon
Ia mengatakan, masyarakat yang akan membayar non tunai, pihaknya telah menyediakan aplikasi QRIS.
"Untuk tunai juga bisa. Kita juga telah mempunyai alat yang namanya Poin Of Sale (POS). Barang dan harga yang keluar akan terpantau melalui alat tersebut," ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan TOKO MAPAN berada di Lantai II Pasar Cenderawasih Kota Metro tersebut diharapkan harga barang pokok strategis yang beredar di Bumi Sai Wawai selalu stabil. Sehingga target Pemkot Metro untuk laju perkembangan inflasi di Kota Metro dapat selalu terkendali.
"Kita informasikan Toko Mapan ini melalui media sosial seperti IG (Instagram) kami, FB (Facebook), WA (Whatshapp) dan sebagainya," pungkasnya.
BACA JUGA:Sharing Succes Prof Ismunandar Ýang Pernah Jadi Duta Besar Indonesia untuk UNESCO di Teknokrat