Namun masalah utama yang dihadapi adalah saluran irigasi penuh sedimentasi lumpur dan kebutuhan dalam upaya meningkatkan indeks pertanaman (IP).
BACA JUGA:Begini Cara Praktis Dapatkan Saldo DANA Kaget, Klaim Pencairan Tautan Gratis Hingga Rp 300 Ribu
BACA JUGA:Raih Peluang Saldo DANA Kaget Hingga Rp 299 Ribu, Klaim Cepat Link Cuan Gratis Langsung Cair
Karena itu ia berharap pasangan Mirza - Jihan bisa memberikan solusi atau jalan keluar supaya air dapat mengalir lancar ke sawah dan target IP sampai 200-300 persen bisa tercapai.
Ia juga menyampaikan harapan agar di bawah kepemimpinan Rahmat Mirzani Djausal - Jihan Nurlela nantinya, Provinsi Lampung bisa menjadi lumbung pangan nasional.
"Bibit, pupuk, dan alat sudah ada. Namun tanpa air, upaya untuk memajukan bidang pertanian bakal sia-sia," tandasnya.
Pada bagian lain, Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung dalam 5 tahun ke depan.
BACA JUGA:Promosi Jabatan Dalam Mutasi Polri 2024, Tujuh Jenderal Bintang Satu Naik Jadi Irjen
BACA JUGA:Promosi Jabatan Dalam Mutasi Polri 2024, Ini Sosok Duo Pimpinan Direktorat Tipid PPA dan PPO
Ia berjanji bakal memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang selama ini dianggap tertinggal.
Mirza juga menyoroti terbatasnya APBD Lampung hanya mencapai sekitar Rp 8 triliun, dengan alokasi yang dapat digunakan pemprov sekitar Rp 1 triliun.
Menurut dia, anggaran sebesar itu tidak cukup jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dan pengairan mendesak di Lampung.
Ia mencontohkan, alokasi dana infrastruktur Lampung angkanya hanya sekitar Rp 400 miliar.
BACA JUGA:Bawa Performa Snapdragon 8 Elite, Bongkar Spek Lengkap HP IQOO 13 2024
BACA JUGA:Rekomendasi HP Low Budget Terbaru, Poco Rilis Seri C75 Dengan Helio G81-Ultra
Angka tersebut jauh lebih kecil kalau dibandingkan dengan provinsi lain seperti Sumatera Selatan atau Banten yang masing-masing menerima sekitar Rp 3 triliun.