RADARLAMPUNG.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung yang memiliki fungsi mengatur mengawasi, melindungi sektor jasa keuangan serta upaya pengembangan.
Dalam konsep fungsi pengembangan ini salah satunya yang dilakukan OJK Lampung adalah berfokus dalam meningkatkan literasi keuangan untuk masyarakat dan perkuat perlindungan konsumen.
Seperti, baru - baru ini OJK Lampung mengadakan diskusi atau seminar literasi keuangan bagi para ibu (emak - emak).
Diskusi tentang literasi keuangan bagi ibu yang diselenggarakan OJK Lampung Berkerjasama dengan Perkumpulan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PIISEI) Cabang Lampung.
Seminar literasi keuangan bagi para ibu bertemakan literasi keuangan dalam mengelola keuangan rumah tangga dengan cerdas.
Kegiatan yang dikemas dalam program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan).
Saat itu, Kepala OJK Lampung Otto Fitriandy, menyampaikan, bahwa kegiatan diskusi literasi keuangan dengan para ibu penting karena seorang ibu mempunyai peran penting menentukan masa depan generasi kita.
"Literasi dan Inklusi keuangan menjadi salah satu faktor masa depan generasi muda,"jelas Otto.
Otto juga menambahkan, bahwa para ibu memahami pengelolaan keuangan yang baik diharapkan masa depan anak-anak muda generasi penerus kedepannya tidak terjebak menjadi generasi sandwich.
"Ibu - ibu memiliki peran yang sangat penting agar generasi masa depan tidak menjadi generasi sandwich,"tambah Otto.
Otto, melanjutkan bahwa para ibu nantinya bisa turut memberikan pendidikan kepada anak mengenai literasi keuangan.
"Itu menjadi salah satu faktor yang kelak generasi penerus memiliki pemahaman pengelolaan keuangan yang baik,"jelasnya. otto.
Otto menjelaskan, melalui kegiatan ini peran para ibu juga nantinya bisa turut memberikan pendidikan kepada anak mengenai literasi keuangan. ’’Itu menjadi salah satu faktor yang kelak generasi penerus memiliki pemahaman pengelolaan keuangan yang baik,” katanya.
Untuk diketahui, OJK Lampung dalam rangka meningkatkan literasi keuangan telah melakukan berbagai program, antara lain ; Tim percepatan akses Daerah (TPAKD), Satu rekening satu pelajar (Kejar), Simpanan Mahasiswa & Pemuda (SiMUDA),
Lalu, Layanan keuangan tanpa kantor dan Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), Kampanye Nasional Inklusi Keuangan, Implementasi Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), Perluas Akses UMKM hingga Kredit Pembiayaan Lawan Rentenir dan Prioritas Sektor Pertanian.