Namun menurut Deni Ribowo, proses birokrasi yang panjang seringkali memperlambat penanganan pasien, padahal DBD memerlukan tindakan cepat untuk mencegah kondisi yang lebih parah.
"Jika lebih dari lima hari, kondisi pasien bisa sangat kritis. Jika Puskesmas tidak cepat melakukan tindakan seperti fogging, penyebaran penyakit ini bisa meluas ke warga lainnya," ujar Deni Ribowo.
Kata Deni Ribowo, upaya preventif penting melalui penyuluhan kepada masyarakat, khususnya tentang bahaya DBD. Utamanya selama musim hujan yang meningkatkan potensi genangan air.
Lanjut Deni Ribowo, akreditasi Puskesmas penting, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan cepat.(*)