
Rifki pun menggambarkan capaian Tahun 2024, Bank Indonesia bersinergi dengan OJK dan BWI untuk menginisiasi lelang wakaf di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Polinela Menjadi Pelaksana Program Onboarding UMKM Lampung 2022 Bank Indonesia
BACA JUGA:Jadi Best Market Maker, Bank Indonesia Apresiasi BRI Dengan 5 Penghargaan
Diantaranya, 26 program wakaf produktif pada Fesyar Sumatera, 30 program wakaf produktif pada Fesyar Jawa, 32 program wakaf produktif pada Fesyar KTI, dan 11 program wakaf produktif pada isef 2024
"Tingkatkan ekonomi syariah untuk kepentingan umat. Kalau bukan kita, siapa lagi ikut kampanyekan ekonomi syariah,"harap Rifki.
Asti Kumala, Branch Manager BTN Syariah Lampung sekaligus perwakilan Asbisindo menyampaikan, materi peran bank syariah dalam menyalurkan dana sosial syariah.
"Bank syariah secara resmi diakui sebagai lembaga penerima wakaf uang dan mitra strategis pengelolaan Ziswaf (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf), berdasarkan fatwa DSN-MUI dan Regulasi OJK,"jelas Asti Kumala pada hari Minggu, 22 Juni 2025.
BACA JUGA:Bank Indonesia Klaim Ikut Majukan Perekonomian Syariah
BACA JUGA:Sudah Dibuka! Segini Kuota Penerima Beasiswa Bank Indonesia di UIN Raden Intan Lampung
Lebih lanjut, Asti, menyampaikan, Bank Syariah bukan hanya pengelolaan keuangan syariah tapi juga pemberdayaan wakaf. "Apalagi, wakaf bukan sesuatu eksekutif namun dapat menyentuh generasi Z,"jelas Asti.
Untuk itu, Asti menyampaikan, bank syariah dapat menghimpun dana wakaf, mengelola secara produktif, dan menyalurkan sesuai dengan tujuan wakaf.
"Kita tidak perlu model bisnis luar negeri tapi gali model bisnis ekonomi syariah. Karena Ekonomi Syariah gak gerak kalau umatnya gak gerak,"harap Asti.
Direktur Eksekutif Kdeks (Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah) Lampung, Hi.Ardiansyah, menyampaikan, tiga tantangan utama di Lampung seperti, pertumbuhan ekonomi dibawah rata -rata nasional dan sumatera.
BACA JUGA:Bank Indonesia Waspadai Kenaikan Harga Jelang Ramadhan
BACA JUGA:Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga
Lalu, tingkat kemiskinan nomor 3 terbanyak di Sumatera, dan Indeks prestasi manusia terendah di Sumatera.