
RADARLAMPUNG.CO.ID - Kementerian Sosial (Kemensos) akan menambah fasilitas yang akan digunakan sementara sebagai rombongan belajar (rombel) Sekolah Rakyat di Provinsi Lampung.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi mengatakan, jika sebelumnya Kemensos secara nasional menargetkan jumlah peserta didik sekolah rakyat sebanyak 20.000 orang, sekarang kondisinya masih belum mencukupi.
Sehingga, kata dia, Menteri Sosial akhirnya melakukan upaya untuk menambah.
Oleh karena itu, Kemensos berupaya menambah fasilitas pendidikan baru dengan memanfaatkan adanya Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan.
BACA JUGA:Pastikan Jejak Kaki di Register 45 Mesuji Bukan Harimau
Ia menuturkan, ada tiga titik yang sudah disurvei di Provinsi Lampung.
Adapun fasilitas BLK yang telah disurvei adalah BLK Metro, BLK Bandar Lampung, serta satuan pelayanan pelatihan vokasi dan produktivitas yang berada di Jalan PU atau eks BLK Bandar Lampung.
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang menunggu hasil dari tim surveinya seperti apa. "SOP-nya seperti apa, nanti tim survei yang akan memberikan laporan," ujar Aswarodi.
Namun, ia mengatakan bahwa Sekjen Kemensos memberikan arahan agar minimal satu lokasi dapat direkomendasikan dan ditargetkan mampu menampung sedikitnya 100 peserta didik --setara dengan empat rombongan belajar.
BACA JUGA:Dua Wanita Gagalkan Aksi Curanmor di Sukarame
Sementara, terkait dengan nama calon siswa sekolah rakyat, saat ini sedang menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur Lampung.
Sekolah rakyat ini, kata dia, bakal menggunakan model boarding school, di mana peserta didik tinggal di asrama penuh selama masa pendidikan.
Selain pelajaran umum, peserta juga akan menerima pelatihan keterampilan serta pembinaan karakter dan kepemimpinan.
Diketahui, presiden berharap lulusan dari program ini menjadi agen perubahan: pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.