Berbeda Dengan Sekolah Umum, Kadinsos Lampung Sebut Sekolah Rakyat Berbasis Asrama Fokus Pembentukan Karakter

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Sistem pendidikan sekolah rakyat berbeda dengan sistem pendidikan pada sekolah umum atau reguler.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung Aswarodi mengatakan, sekolah rakyat merupakan sekolah yang berbasis asrama atau boarding school.
Kata Aswarodi, peserta didik di sekolah rakyat nantinya akan tinggal di asrama yang telah disiapkan sekolah selama 24 jam.
Disampaikan Aswarodi, jika SMA dan SMK umum fokus pada aspek pembelajaran. Tetapi sekolah boarding school berbeda.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Akan Segera Bahas dan Putuskan Nasib Agus Nompitu
"Kalau boarding school disamping ada aspek pembelajaran juga ada aspek pengasuhan ini pembentukan karakter," ujar Aswarodi, Senin 23 Juni 2025.
Lanjut Aswarodi, Presiden Prabowo mengharapkan peserta didik di sekolah rakyat ini menjadi agen-agen perubahan yang digodok dan dilatih untuk menjadi pemimpin.
"Karenanya dia (peserta didik, red) nanti bukan hanya diberikan kemampuan kompetensi pembelajaran saja," ucapnya.
"Tapi juga keterampilan, ada pelatihan, yang lebih penting lagi adalah pengasuhan pembentukan karakter kepemimpinan. Jadi ada tiga aspek yang ditekankan," sambungnya.
BACA JUGA:Tujuh Kios Miras di Kota Metro Disidak, Satu Ditemukan Langgar Aturan Penataan
Aswarodi menyebut, sekolah rakyat Provinsi Lampung yang telah dibuka setingkat SMA ini pembelajarannya rampung dalam tiga tahun.
"Tiga tahun. Ijazah rasanya seperti itu (sama dengan sekolah reguler, red). Untuk kurikulum yang menentukan pusat," terangnya.
"Sekolah ini bukan punya dinas sosial tapi punya kementerian sosial. Dinas sosial hanya membantu memfasilitasi saja," ungkapnya.
Lanjut Aswarodi, terkait penerimaan calon peserta didik sekolah rakyat Provinsi Lampung, ada empat yang mengundurkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: