
RADARLAMPUNG.CO.ID — Dosen Universitas Teknokrat Indonesia, Rusliyawati, S.Kom., MTI., resmi meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Komputer usai menjalani sidang promosi terbuka di Program Studi Doktor MIPA, Universitas Lampung (Unila), belum lama ini.
Dalam sidang terbuka tersebut, Rusliyawati mempertahankan disertasinya yang berjudul 'Evaluasi Kinerja Berbagai Metode Kecerdasan Buatan pada Penyakit Kanker Prostat'.
Penelitian tersebut mengusung pengembangan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membantu diagnosis dini kanker prostat.
Promovendus dibimbing oleh Prof. Admi Syarif, Ph.D., sebagai promotor utama, serta Prof. Dr. Sutyarso dan Dr. Akmal Junaidi sebagai co-promotor.
BACA JUGA:Mau Buka Link DANA Kaget Spesial Bonus Harian? Ada Tambahan Saldo Total Rp 200.000 Gratis Dibagikan
Sidang juga turut dihadiri penguji eksternal Prof. Ir. Yusuf Suhendro, M.Sc., Ph.D., dari IBI Darmajaya.
Prof. Admi Syarif mengungkapkan bahwa disertasi ini memberikan kontribusi signifikan dalam dunia medis, terutama dalam mendeteksi penyakit kanker prostat yang kerap terdiagnosis pada stadium lanjut akibat keterbatasan biaya dan akses diagnosis.
"Rusliyawati berhasil mengembangkan sistem pendukung keputusan berbasis logika fuzzy yang mampu menganalisis gejala pasien secara lebih dini dan akurat. Metode ini mencatatkan akurasi hingga 86 persen, lebih tinggi dibandingkan metode diagnosis yang ada selama ini," ujar Admi.
Ia menambahkan bahwa sistem ini telah diuji menggunakan 90 studi kasus standar dari berbagai referensi internasional.
BACA JUGA:Redmi K Pad 2025, Tablet Flagship Terbaru Dengan Performa Super Gacor!
Hasilnya menunjukkan kinerja yang konsisten dan menjanjikan sebagai alternatif diagnosis awal yang lebih efisien dan terjangkau.
Lebih lanjut, Admi menyebut Rusliyawati sebagai promovendus yang produktif dalam publikasi ilmiah.
"Ia telah menghasilkan tiga artikel yang telah diterima atau sedang dalam proses publikasi di jurnal internasional bereputasi dan konferensi terindeks Scopus," ungkapnya.
Penelitian ini diyakini akan membuka peluang besar dalam penerapan AI di sektor kesehatan, serta mendorong kolaborasi lintas disiplin antara ilmu komputer dan dunia medis.
BACA JUGA:Klaim Link DANA Kaget Jelang Jumat Sore, Raih Saldo Gratis Total Nominal Rp 120.000