RADARLAMPUNG.CO.ID - Peringatan Hari Tani ke-66 di Pringsewu diisi dengan dialog yang dihadiri Bupati Riyanto Pamungkas, anggota DPR Muchlis Basri, dan perwakilan BBWS.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Ambarawa, Pringsewu tersebut, sejumlah petani menyampaikan harapan kepada pemerintah.
Mulai dari kestabilan harga, ketersediaan pupuk hingga pengairan yang memadai.
"Harapan petani, saat panen harga stabil tidak turun. Bahkan kalau bisa lebih tinggi," ungkap penggiat Serikat Petani (Sertani) Muchlasin yang menjadi moderator dalam kegiatan tersebut.
BACA JUGA:Dukung Program SPHP, Polres Pringsewu Jadi Pusat Panen Raya Jagung di Lampung
Muchlasin juga menyampaikan harapan petani pada saat musim tanam pupuk tersedia. Kemudian pengadaan bantuan peralatan pertanian yang memadai.
"Untuk peralatan pertanian, harapannya pemkab menfasilitasi," sebut dia.
Tidak kalah penting adalah kebutuhan air pertanian. Baik melalui air permukaan, lewat irigasi maupun air tanah serta realisasi listrik masuk sawah.
Selain normalisasi Way Bulok di Kecamatan Ambarawa, petani juga meminta pemerintah membuatkan klep atau saluran pembuangan air.
BACA JUGA:Polres Pringsewu Gelar Pringsewu Cultural Festival
Langkah tersebut untuk meminimalisir lahan pertanian di sejumlah pekon yang menjadi langganan banjir.
Sarkam, salah seorang petani mengatakan, saat musim penghujan, sawah yang berada di daerah bawah sering kebanjiran.
"Petani di bawah, kalau banjir air naik. Bagaimana caranya tak naik," harapnya.
Menurut dia, perlu pembuatan klep semacam pembuangan air. Hal yang sama dikatakan kepala pekon Ambarawa Alhuda.
BACA JUGA:Bertahap, Pemkab Pringsewu Perbaiki Tiga Ruas Jalan