Ia menambahkan, salah satu pelaku, ES, ternyata pernah diamankan sebelumnya pada awal Oktober 2025 karena kasus serupa, yakni membawa senjata tajam dan ikut tawuran di depan SMA Negeri 1 Metro.
“Ini menunjukkan pola yang berulang dan kurangnya pengawasan. Kami akan berkoordinasi dengan pihak sekolah serta orang tua untuk melakukan pembinaan sejak dini,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihak kepolisian akan meningkatkan patroli di titik-titik rawan dan memperketat pengawasan di media sosial guna mendeteksi potensi tawuran sejak dini.
“Kami akan menindak tegas setiap aksi tawuran. Kepada para orang tua, kami imbau agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak, terutama penggunaan media sosial,” pungkasnya.(*)