Polemik eksternal seperti perselisihan Pasar Malam Sekaten juga memperburuk stabilitas Keraton pada tahun sebelumnya.
Ketegangan antara Keraton dan event organizer menunjukkan persoalan tidak hanya terjadi secara internal saja.
Mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, mengambil sikap berhati-hati dengan tidak ikut campur dalam keputusan suksesi Keraton Surakarta.
“Ya ini masalah internal keraton, kita menghargai keluarga besar keraton dan adat-istiadat yang ada,” ujar Joko Widodo.
BACA JUGA:Masyarakat Lampura Pinta Ranting Pohon Menjalar Ke Badan Jalan Pengguna Jalan Segera Ditebang!
“Itu sekali lagi urusan internal keraton, yang penting kerukunan selalu dijaga,” tambahnya.
Wali Kota Solo menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk tetap menghormati paugeran Keraton Surakarta sepenuhnya.
Pengamat budaya mengingatkan konflik berkepanjangan dapat mengancam wibawa Keraton sebagai pusat budaya Jawa.
Keraton berperan besar menjaga tradisi sehingga stabilitas internal sangat penting untuk dilestarikan masyarakat.
BACA JUGA:Heboh Polemik Peternakan Babi di Tulang Bawang, Pemkab Tegaskan Harus Pindah dalam 3,5 Bulan
Kekosongan kepemimpinan disebut media sebagai kondisi yang menyorot perhatian publik secara luas di Solo.
Masyarakat Solo berharap proses musyawarah keluarga besar mampu menghasilkan keputusan terbaik bagi Keraton.
Beberapa tokoh masyarakat meminta semua pihak kembali duduk bersama agar ketegangan tidak semakin memanas.
Dewan Adat kini berada dalam posisi penting untuk menentukan siapa yang pantas menggantikan PB XIII.
BACA JUGA:Lima Perwira Polres Mesuji Dimutasi, Kapolres Firdaus Ingatkan Soal Narkoba dan Konflik Agraria
Dewan Adat memegang kewenangan penuh berdasarkan paugeran Keraton dalam menetapkan raja berikutnya.