Ini juga berlaku jika kreator menggunakan fitur Share to Facebook ketika memposting Reels dari Instagram.
Fitur proteksi pada karya konten otomatis diberikan kepada kreator Facebook yang telah mengikuti program monetisasi dan memenuhi standar orisinalitas serta integritas.
Akses juga diberikan kepada kreator yang sudah memakai ‘Rights Manager’.
Untuk mengetahui apakah akses telah didapat, kreator bisa mengecek notifikasi di Feed, Professional Dashboard, atau halaman profil.
BACA JUGA:Vidi Aldiano Umumkan Hiatus Lewat Instagram, Fokus Pulihkan Diri dan Siapkan Album Baru
Pemantauan juga dapat dilakukan melalui menu “Content Protection” di Dashboard atau mendaftar melalui situs Facebook.
Penggunaan Bijak
Jika kreator memutuskan untuk memblokir video tiruan, video itu memang jadi lebih sulit ditemukan, namun akun yang mencuri konten tidak langsung dihukum atau terblokir.
BACA JUGA:Poco Pad M1 Terkuak! Tablet 12,1 Inci dengan Snapdragon Baru, Siap Tantang Pasar Menengah?
Meta tampaknya ingin mencegah fitur ini disalahgunakan untuk menyerang akun tertentu. Dikatakan, kreator yang justru menyalahgunakan fitur ini untuk membuat laporan palsu bisa dikenai pembatasan atau dicabut aksesnya.
Jika terjadi perselisihan, misalnya ada akun lain yang mengklaim karya asli seorang kreator, kreator dapat mengajukan laporan melalui saluran laporan hak cipta (IP reporting).
Fitur ini juga menyediakan opsi untuk melaporkan match yang tidak terdeteksi sistem.
Untuk saat ini, fitur Content Protection hanya tersedia melalui aplikasi mobile.
Namun Meta mengatakan bahwa mereka sedang menguji agar alat ini juga dapat diakses melalui Professional Dashboard versi desktop.