Kanwil Kemenag Lampung Soroti Madrasah Harus Bebas Kekerasan, Semua Anak Harus Dilindungi

Rabu 19-11-2025,13:58 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Dian Saptari

RADARLAMPUNG.CO.ID – Kekerasan dan bullying terhadap anak di lingkungan pendidikan masih kerap terjadi, termasuk di Provinsi Lampung. 

Menyikapi kondisi tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung menyoroti serius persoalan ini dan menegaskan komitmen memperkuat perlindungan bagi peserta didik, khususnya di madrasah.

Kepala Kanwil Kemenag Lampung, Zulkarnain, menyampaikan bahwa perlindungan terhadap peserta didik adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar.

“Kita tidak ingin ada lagi lembaga pendidikan yang tidak ramah anak. Semua harus memproteksi anak-anak dari perilaku bullying, kekerasan, dan segala bentuk tindakan yang mencederai mereka. Ini sangat penting dan menjadi perhatian serius kami,” tegas Zulkarnain usai pengarahan dan pembinaan terhadap ASN di lingkungan Kemenag Lampung, Rabu 19 November 2025.

BACA JUGA:Dari Notifikasi WhatsApp Menuju Kesadaran Baru — Cerita Ahmad dan Pentingnya Cek Kesehatan Gratis

Zulkarnain menegaskan bahwa Kemenag Lampung, tengah memperkuat gerakan untuk mewujudkan pendidikan yang unggul, ramah, dan terintegrasi. 

Ia menekankan bahwa setiap lembaga pendidikan, terutama madrasah, harus menjadi ruang yang aman dan penuh kasih bagi seluruh peserta didik.

“Semua anak itu istimewa. Tidak ada yang tidak istimewa. Setiap anak memiliki bakat dan kelebihan berbeda. Tugas kita adalah membimbing mereka, bukan membuat mereka tertekan atau terluka,” ujarnya.

Dalam upaya menghapus kekerasan dan bullying secara sistematis, Zulkarnain menyampaikan bahwa Menteri Agama telah menerapkan “kurikulum cinta” sebagai solusi strategis. Kurikulum ini membangun nilai cinta kemanusiaan dan saling menghargai perbedaan sejak dini.

BACA JUGA:Pertamina Jatuhi Sanksi SPBU di Lampung Timur Atas Dugaan Penyalahgunaan Biosolar

“Perbedaan itu rahmat. Kurikulum cinta ini mengajarkan anak-anak untuk saling mencintai, menghargai, dan menerima perbedaan. Jika cinta ditanamkan sejak kecil, kekerasan tidak akan tumbuh,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa implementasi kurikulum cinta harus dilakukan oleh semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, bukan hanya siswa.

Zulkarnain juga menyampaikan bahwa Kemenag Lampung siap menyukseskan program prioritas nasional Kementerian Agama, termasuk penguatan nilai kemanusiaan dan kebersamaan lintas suku dan agama.

“Kita semua bersaudara. Siapa pun kita, semua punya tugas membangun bangsa. Saya asli Lampung, tapi saya bersahabat dengan semua suku dan agama. Karena tugas kita adalah melayani umat dan masyarakat,” ungkapnya.

BACA JUGA:Kopdes Merah Putih Jadi Harapan Baru Warga Mesuji, Lawan Mafia Harga dan Dongkrak Ekonomi Desa

Kategori :