Selain itu, ia menyoroti program penguatan ekoteologi sebagai upaya mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia, serta memastikan layanan keagamaan yang berdampak positif bagi masyarakat.
Kemenag Lampung juga mendorong pemberdayaan pondok pesantren dan UMKM melalui KUA dan lembaga amil zakat. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil.
Di sisi lain, digitalisasi pelayanan menjadi perhatian utama untuk memastikan layanan cepat, efisien, dan mudah diakses.
“Semua pelayanan harus digital. Tidak perlu lagi masyarakat datang jauh-jauh ke kantor. Informasi, pendaftaran, izin—semua harus bisa diakses secara digital,” tegasnya.
BACA JUGA:Internet Gratis di Pantai Ketapang Sunrise Bantu Pedagang dan Modernisasi Pariwisata Lampung Selatan
Sebagai bentuk keseriusan, Zulkarnain menegaskan akan memberikan evaluasi langsung kepada aparatur yang tidak menunjukkan dukungan terhadap pelayanan masyarakat.
“Semua harus bekerja. Jika ada yang tidak membantu, maka akan kami tindak sesuai ketentuan,” ujarnya.
Dengan sorotan tegas terhadap praktik bullying dan kekerasan, Kanwil Kemenag Lampung menegaskan bahwa pembentukan ruang pendidikan yang aman, harmonis, dan penuh cinta menjadi prioritas utama.
Melalui kurikulum cinta, pelayanan ramah anak, dan penguatan nilai kemanusiaan, Zulkarnain berharap madrasah dan seluruh lembaga pendidikan dapat menjadi tempat yang menumbuhkan karakter baik dan memberi rasa aman bagi seluruh peserta didik.
“Kita ingin madrasah bebas dari kekerasan. Anak-anak harus merasa dicintai, dilindungi, dan dihargai. Itulah tugas kita bersama,” pungkasnya.(*)