RADARLAMPUNG.CO.ID - Komunitas seni, sanggar, hingga pelaku budaya di Lampung didorong untuk lebih proaktif memanfaatkan peluang pendanaan melalui Dana Indonesiana yang kini dapat diakses secara terbuka.
Pemerintah pusat menilai dukungan ini menjadi jalur strategis untuk memperkuat ekosistem kebudayaan Lampung, mulai dari pelestarian warisan hingga pengembangan karya seni kontemporer.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menegaskan bahwa Lampung memiliki potensi budaya yang besar, namun perlu ditopang oleh tata kelola dan akses pendanaan yang lebih mandiri.
Oleh sebab itu, pemerintah mendorong percepatan pembentukan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) khusus Lampung di Jl Zainal Abidin Pagaralam No. 36, Bandar Lampung agar pengelolaan budaya tidak lagi bergantung pada wilayah lain.
BACA JUGA:Diduga Sebagai Joki Balap Liar, Polisi Satgas Operasi Zebra Polres Amankan Pemuda Pemudi Pringsewu
“Kami berharap balai pelestarian kebudayaan ini menjadi bagian penting dalam pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan budaya Lampung. Mulai dari situs peninggalan sejarah hingga seni kontemporer, termasuk budaya digital, musik, film, dan seni tradisional,” ujar Fadli Zon.
Menurut Fadli, kehadiran balai ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi pelaku budaya untuk lebih terhubung dengan berbagai skema dukungan, termasuk Dana Indonesiana yang jumlah penerima manfaatnya terus meningkat dan kini mencapai sekitar 2.800 pihak di seluruh Indonesia.
“Melalui mekanisme terbuka yang tersedia, komunitas seni dan pelaku budaya di Lampung harus lebih aktif mengajukan program dan gagasan mereka,” ujarnya.
Dana Indonesiana sendiri merupakan dana abadi kebudayaan yang dikelola Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan LPDP, dengan sasaran pelaku budaya perorangan, kelompok, komunitas, maupun lembaga.
Skema ini membuka peluang pendanaan bagi berbagai inisiatif kreatif yang memiliki dampak terhadap pemajuan kebudayaan.
Sementara, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela menyambut baik rencana pendirian kantor Balai Pelestarian Kebudayaan khusus Lampung.
Ia menilai kehadiran balai pelestarian kebudayaan akan memperkuat kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat agenda pemajuan kebudayaan di Lampung.
Pemprov Lampung berharap kolaborasi ini segera ditindaklanjuti dengan langkah konkret di lapangan, termasuk upaya pemetaan potensi dan pendampingan terhadap komunitas budaya di kabupaten/kota.
BACA JUGA:Temukan Serpihan Mirip Sabu Dalam Saku Celana, Polres Way Kanan Ringkus 2 Pria Lampung Ini