Musim tersebut diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir 2025 hingga awal 2026.
Hampir seluruh kabupaten dan kota di Lampung masuk zona merah rawan bencana hidrometeorologi.
Berbagai simulasi kebencanaan telah dilakukan di daerah rawan sejak penerapan rencana kontingensi banjir pada 2022.
“Kita selalu waspada dan terus berkoordinasi,” kata Rudy.
BACA JUGA:Link Live Streaming Bournemouth vs Everton: Laga Krusial Saat Kedua Tim Cari Kebangkitan
“Kita juga mengupayakan pemanfaatan teknologi Operasi Modifikasi Cuaca melalui BNPB,” lanjutnya.
Teknologi tersebut diharapkan meminimalisir dampak ketika hujan merata dan terjadi secara masif.
Dalam waktu dekat, BPBD Lampung akan menerima bantuan delapan kendaraan operasional dari BNPB untuk memperkuat kesiapsiagaan wilayah.