RADARLAMPUNG.CO.ID – Seorang ayah akan selalu berusaha hadir untuk anaknya.
Meski tidak dapat hadir secara langsung karena mencari nafkah untuk keluarganya.
Namun ia akan selalu berusaha hadir dengan melalui perantara pihak lainnya untuk mewakili seorang ayah untuk kesekolah anaknya.
Hal itulah yang tercermin dari peristiwa mengharukan saat petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lampung Selatan dimintai bantuan mengambil rapor tujuh siswi di sekolah, Jumat, 19 Desember 2025.
Momen tersebut menjadi gambaran nyata bahwa tidak semua ayah bisa datang langsung ke sekolah saat pembagian rapor.
Sejumlah siswi terpaksa mencari bantuan karena ayah mereka tidak dapat meninggalkan pekerjaan atau sedang dalam kondisi tertentu.
Melalui call center Damkarmat, permohonan bantuan itu pun disampaikan dengan penuh harap.
Untuk diketahui, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN nomor 14 tahun 2025, dan menjadi acuan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah atau GEMAR di berbagai daerah di Indonesia.
Namun pada prakteknya, sejumlah siswa masih saja meminta bantuan petugas Dinas Damkarmat untuk mengambil raport ke sekolah karena berbagai sebab.
Kepala Dinas Damkarmat Kabupaten Lampung Selatan, M. Sefri Masdian, membenarkan adanya permintaan tersebut. Ia mengatakan, tim Damkar Posko Natar turun langsung ke SMK Yadika Natar, Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, untuk membantu mengambilkan raport enam siswi kelas X.
“Permintaan itu kami terima dari para siswa dengan berbagai alasan yang cukup menyentuh. Pada dasarnya, mereka ingin tetap mematuhi aturan sekolah meski orang tua tidak bisa hadir,” ujar Sefri.
BACA JUGA:Lapangan Korpri ‘Mendadak Internasional’: Peserta AIYEP 2025 Ikuti Senam Bersama ASN Lampung Selatan
Para siswi menyampaikan kondisi keluarga masing-masing. Rahma Hidayah mengaku ayahnya tengah sakit.
Sementara Alfia Alina Muzhi, Mealtis Azahra, dan Dera Novita Sari mengatakan ayah mereka bekerja sebagai buruh bangunan dan tak bisa meninggalkan pekerjaan.